MEDAN, POSKOTA.CO.ID - Cegah stunting atau mencegah gizi kronis yang umum terjadi pada bayi dan balita menjadi fokus yang kembali diperjuangkan insan pers dalam rangkaian kegiatan Hari Pers Nasional (HPN) 2023 di Kota Medan, Sumatera Utara.
Gagasan besar Pelaksana Tugas Bupati Kabupaten Langkat Syah Afandin di bidang kesehatan guna meningkatkan derejat kesehatan warganya, bersambung dengan kegiatan Bakti Sosial dan Cegah Stunting yang diusung panitia HPN bersama sejumlah dukungan elemen pihak swasta untuk cegah stunting.
Dua kegiatan besar yang dilaksanakan di hari kedua pelaksanaan Hari Pers Nasional, diantaranya bantuan pangan dari kolaborasi panitia pers dan dukungan swasta serta kegiatan bakti medis oleh pihak Siloam Hospitals Dhirga Surya. Keduanya dilakukan di Taman Alun alun Tengku Amir Hamzah, Kwala Bingai, Kabupaten Langkat, Rabu, (8/2/2023) kemarin cegah stunting.
Istilah stunting mungkin masih terdengar asing di telinga sebagian orang. Padahal, masalah kesehatan satu ini cukup umum terjadi di Indonesia. Dengan momentum ini, kita semua berharap dan berupaya agar kekurangan gizi kronis dapat dihilangkan dan menjadi acuan hidup sehat selalu kita lakukan bersama khususnya di Kabupaten Langkat ini", tutur H. Syah Afandin, SH., dihadapan ratusan warga yang hadir dalam keteranganya diterima Kamis (9/2/2023).
Sementara itu Direktur Siloam Hospitals Dhirga Surya, dr. Maria Christina Abiwiyanti, MARS., mengaku sangat terkesan dengan para insan pers akan kepedulian terhadap masyarakat melalui bantuan pangan sebagai upaya pencegahan stunting.
"Selain makanan bergizi, perlu diperhatikan pula kesehatan para ibu hamil, sebagai hal dan upaya menciptakan generasi emas. Karena pencegahan stunting ini harus dimulai dari kesehatan sang ibu", ungkap Maria Christina.
Maria menambahkan, sebagai RS Swasta, Siloam Hospitals selalu berupaya agar pelayanan dan edukasi kesehatan selalu terjaga dan mengalir berkelanjutan. "Kami juga mengucapkan terimakasih atas kepercayaan bapak bupati agar siloam juga dapat mendirikan rumah sakit di wilayah ini", imbuhnya.
Poskota TV
Berdasarkan data Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) tahun 2021, prevalensi stunting saat ini masih berada pada angka 24,4 persen atau 5,33 juta balita. Prevalensi stunting ini telah mengalami penurunan dari tahun-tahun sebelumnya. Akan tetapi, Presiden RI Joko Widodo menargetkan angka stunting turun menjadi 14 persen di tahun 2024.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, untuk mencapai target 14 persen, maka setiap tahunnya perlu terjadi penurunan sekitar 3 persen.
"Kita masih perlu upaya inovasi, agar terjadi penurunan sekitar 3 sampai 3.5 persen per tahun. Sehingga tercapai target 14 persen tahun 2024 sesuai dengan target Presiden berdasarkan RPJMN bisa tercapai," ujarnya dalam Rapat Tingkat Menteri Konvergensi Anggaran dalam Percepatan Penurunan Stunting, secara daring, pada Kamis (20/1) yang lalu.
Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak.