Direktur Keuangan & Strategi Bank DKI, Romy Wijayanto merinci kenaikan laba bersih Bank DKI dicapai melalui peningkatan pendapatan bunga menjadi Rp4,53 triliun pada Desember 2022, mengalami kenaikan 16,64% (yoy) dari Rp3,88 triliun pada periode tahun sebelumnya.
Selain itu, peningkatan transaksi pada platform digital memainkan peran besar dalam mendongkrak pertumbuhan fee-based income sebesar 27,71% menjadi Rp576,01 miliar pada Desember 2022, dari Rp451,03 miliar pada Desember 2021.
Kendali yang baik terhadap beban bunga mempengaruhi peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar 8,92% menjadi Rp2,93 triliun pada Desember 2022, dari Rp2,69 triliun pada Desember 2021.
Sedangkan untuk kinerja Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 12,82% menjadi Rp65,10 triliun pada Desember 2022 dari Rp57,71 triliun pada Desember 2021. Kinerja yang prudent dari manajemen berhasil meningkatkan Loan to Deposit Ratio (LDR) naik signifikan menjadi 74,30% dari 67,86% di tahun sebelumnya, dengan NPL Gross di 1,75% dan NPL Net 0,27%.
Kinerja Unit Usaha Syariah Bank DKI juga menunjukkan pertumbuhan yang sangat baik pada tahun 2022. Penyaluran pembiayaan syariah sampai dengan Desember 2022 sebesar Rp7,41 triliun, meningkat 15,81% dari Rp6,39 triliun pada Desember 2021.
Peningkatan ini sejalan dengan kenaikan penghimpunan DPK segmen Syariah sebesar Rp6,38 triliun pada Desember 2022, meningkat 11,56% dari Rp5,72 triliun di Desember 2021.