JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Mendag Zulkifli Hasan menemukan ratusan ton MinyaKita yang belum terdistribusi saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di kawasan Cilincing, Jakarta Utara.
Sidak yang dilakukan hari ini, Selasa (7/2/2023) menyasar gudang milik PT Bina Karya Prima (BKP) di kawasan KBN Marunda.
Dalam prosesnya, rombongan Mendag dan Satgas Pangan Bareskrim Polri mengecek stok minyak di dalam gudang PT BKP. Hasilnya, ditemukan ada sekitar 500.000 liter atau 500 ton MinyaKita yang belum didistribusikan.
"Kita temukan banyak sekali di sini, ada 555.000 liter atau 500 ton minyak, artinya setengah juta liter lebih," kata Zulkifli kepada wartawan di lokasi, Selasa.
Zulkifli menuturkan, PT BKP beralasan bahwa 500 ton MinyaKita tersebut tak kunjung didistribusikan lantaran perusahaan belum menerima Domestic Market Obligation (DMO) alias kewajiban produsen minyak sawit untuk memenuhi stok dalam negeri.
Padahal, lanjutnya, 500 tom minyak goreng yang seharusnya sudah diterima oleh rakyat tersebut telah diproduksi sejak Desember 2022 silam.
"Ditemukan belum dikirim oleh perusahaan BKP ini dengan dasar mereka katanya belum dapat DMO, tapi sudah lama sekali, ini produksi bulan Desember," bebernya.
Namun demikian, Zulkifli menuturkan kasus dugaan penimbunan minyak goreng MinyaKita itu diserahkan ke pihak berwenang, dalam hal ini Satgas Pangan Bareskrim Polri.
Terpisah, Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Tipideksus) Bareskrim Polri Brigjen Pol Whisnu Hermawan mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait adanya dugaan penimbunan di PT BKP.
"Terkait dengan prosesnya kita akan dalami dulu, proses, apa benar terjadi penimbunan atau tidak," kata Whisnu.
Namun demikian, berbarengan dengan proses penyelidikan, PT BKP diminta segera menyalurkan 500 ton minyak tersebut ke pasar-pasar, sehingga dapat diterima dan dirasakan langsung oleh rakyat. (Pandi)