ADVERTISEMENT

Dukung Pembenahan Kualitas Wasit, Pengamat: Gunakan VAR di Liga Indonesia

Sabtu, 4 Februari 2023 22:51 WIB

Share
Video Assistant Referee (VAR) (Foto: UFA).
Video Assistant Referee (VAR) (Foto: UFA).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pengamat sepak bola nasional Rikky A. Daulay mendukung upaya pembenahan kualitas wasit dalam pertandingan yang kerap memunculkan kontroversi. Salah satu upaya itu adalah dengan menggunakan teknologi VAR. 

“Sangat bagus kalau di Liga Profesional Indonesia bisa pakai VAR. Tapi harus dilihat juga apakah infrastrukturnya dapat tersedia di semua wilayah Indonesia. Belum lagi biaya infrastruktur VAR yang konon sangat mahal sekali biayanya,” kata Rikky Daulay kepada wartawan, Sabtu (4/2/2023).

Selain infrastruktur, mantan pemain Persikota Tangerang ini mengatakan sumber daya manusia (SDM) Indonesia perlu diperhatikan karena penggunaan teknologi VAR ini adalah orang-orang yang paham betul soal teknologi.

“Dan juga harus ditinjau kemampuan SDM nya, khususnya dari pihak wasit. Sekali lagi menurut saya, sangat bagus jika VAR bisa diterapkan dalam sepakbola Indonesia,” jelasnya. 

 

 

Terkait bersih-bersih PSSI, Rikky Daulay berkeyakinan Erick akan mampu mewujudkan sepak bola yang bersih, seperti yang pernah ia lakukan di kementerian BUMN. Ia optimis Erick mampu menyingkirkan oknum di tubuh PSSI yang selama ini menjadi faktor kemunduran sepak bola Indonesia. 

“Saya sepakat dengan yang dikatakan Erick Thohir. Cuma sekali lagi apakah yang di bilang oleh Erick dapat diimplementasikan dengan utuh? Seberapa jauh Erick berbuat jika terpilih sebagai Ketum PSSI, berani mengambil langkah radikal dalam membuat PSSI Profesional? Karena orang-orang lama itu sudah mengakar dalam tubuh PSSI sehingga perlu langkah radikal untuk 'bersih-bersih',” ucapnya.

Rikky mengakui yang menjadi masalah utama dalam sepak bola Indonesia selama ini bukanlah suporter atau wasit, tetapi orang-orang lama dalam PSSI yang sering memanfaatkan PSSI untuk mengumpulkan pundi-pundi rupiah.

“Masalah utama sepakbola di Indonesia itu bukan di suporter, pemain, wasit ataupun sarana tetapi ada di dalam kepengurusan PSSI yang diisi oleh oknum-oknum yang ingin mengambil keuntungan individu atau kelompok kecil dari sepakbola nasional,” ungkapnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT