JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sebanyak 31 pelajar SMP dan SMA ditangkap saat hendak tawuran di kawasan Kemayoran Jakarta Pusat pada Kamis (2/2/2023). Puluhan pelajar itu janjian tawuran melalui media sosial (medsos).
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Komarudin mengatakan puluhan pelajar itu ditangkap saat mau tawuran. Penangkapan kepada puluhan pelajar itu berawal dari laporan masyarakat.
"Kami langsung mengamankan mereka," ujarnya kepada Poskota saat dikonfirmasi, Sabtu (4/2/2023).
Meski ditangkap saat belum bentrok, namun petugas mendapati senjata tajam (sajam) di sekitar tempat mereka berkumpul.
"Yang disayangkan di sekitar mereka kita temukan sajam berupa celurit dan penggaris-penggaris," ucap Komarudin.
Komarudin menuturkan, dari hasil pemeriksaan didapati bahwa puluhan pelajar tersebut janjian tawuran lewat medsos. Mayoritas pelajar yang ikut tawuran mengaku diajak oleh senior.
"Kalau yang kami dalami mereka hampir semua mengatakan diajak oleh temannya (senior). Kemudian kita lakukan pendalaman, karena faktanya yang SMP itu ada 18 orang sisanya SMA," paparnya.
Ia berucap bahwa motif para pelajar tersebut nekat melakukan tawuran karena mengaku ingin mencari jari diri dan mendapat pengakuan. Menurutnya itu adalah alasan klasik.
"Ini juga dengan bahasa-bahasa klasik bahwa mereka mencari jati diri, mereka mencari pengakuan, nah ini kan bahasa klasik," pungkas Komarudin.
Namun demikian, puluhan pelajar tersebut kini telah dipulangkan ke orang tua masing-masing. Hal tersebut setelah pihak kepolisian melakukan upaya diversi, terlebih pelajar tersebut belum melakukan tawuran.
Upaya diversi yang dilakukan yakni dengan mengundang orang tua para pelajar yang terlibat dan juga dari pihak sekolah.