ADVERTISEMENT

Solusi Pengentasan Stunting, Wapres Dukung Program Cadangan Pangan

Jumat, 3 Februari 2023 18:30 WIB

Share
Wapres Wapres KH Ma'ruf Amin saat menerima Dewan Pengurus Pusat Serikat Petan Indonesia. (setwapres)
Wapres Wapres KH Ma'ruf Amin saat menerima Dewan Pengurus Pusat Serikat Petan Indonesia. (setwapres)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Terkait stunting yang erat kaitannya dengan isu ketahanan pangan sebagai sumber gizi utama, Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin angkat bicara.

"Survei Status Gizi Indonesia Tahun 2022 menyebutkan angka prevalensi stunting masih berada di angka 21,6%, sedangkan pemerintah menargetkan prevalensi stunting 14% pada 2024," tutur Wapres saat menerima Dewan Pengurus Pusat Serikat Petan Indonesia (DPP SPI) di Istana Wapres, Jalan Medan Merdeka Selatan No. 6 Jakarta Pusat, Jumat (03/02/2023).

Untuk itu, lanjut Wapres, diperlukan upaya percepatan pengentasan stunting, salah satunya melalui peningkatan cadangan pangan bagi masyarakat Indonesia.

"Saya setuju sekali penanganan stunting itu menggunakan cadangan pangan yang kita punya," ujar Wapres.

Wapres menuturkan, saat ini pemerintah mendorong peningkatan gizi masyarakat melalui konsumsi protein hewani, sebagai salah satu upaya percepatan penurunan stunting.

"Sekarang pemerintah mendorong protein hewani, dan itu juga sekaligus mendorong peternakan kita tumbuh,” jelas Wapres.

Di sisi lain, sebagai upaya mendukung komponen cadangan makanan tersebut, Wapres menekankan, perlu adanya diversifikasi pangan sebagai upaya mengelola kebutuhan pangan.

Terkait isu reforma agraria, Wapres menjelaskan pemerintah sudah berkomitmen untuk melakukan reforma agraria dengan membagi tanah-tanah yang memang tidak dimanfaatkan.

"Jangan sampai lahan kita tidak termanfaatkan, oleh karena itu perlu ada langkah-langkah melakukan redistribusi lahan melalui reforma agraria,” imbuhnya.

Ketua Umum DPP PSI Henry Saragih menyampaikan, akan terus mendukung upaya pemerintah dalam kemajuan pangan Indonesia, khususnya bidang pengembangan kedaulatan pangan dalam negeri.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT