Pemerintah dan Minyak Goreng

Jumat, 3 Februari 2023 07:30 WIB

Share
Ilustrasi Minyakita. (ist)
Ilustrasi Minyakita. (ist)

Minyak goreng menjadi salah satu kebutuhan pokok yang diperlukan ibu-ibu dalam kesehariannya. Meski harganya kini kembali mengalami kenaikan, namun olahan kelapa sawit ini masih sangat diperlukan di rumah untuk mengolah makanan.

Ketika harganya kembali naik, minyak goreng pun menjadi bahan perbincangan kaum emak-emak yang selama ini akrab dengannya. Mereka mengaku heran dengan kinerja pemerintah yang hingga kini tak bisa membuat stabil harganya.

"Kalau harga minyak goreng sudah mahal, kita semua yang bingung. Karena uang saat ini seperti tak berharga lagi, semuanya mahal," kata Yati yang memulai obrolan dalam sebuah acara arisan RT.

Yati menyebut, ketika sebelumnya minyak goreng susah didapat dan harganya melambung tinggi, ia harus rela antri keluar masuk minimarket untuk meraih 2 liter minyak goreng. Bahkan saat itu, ia rela memboyong anaknya agar mendapat minyak lebih banyak.

 

"Waktu kita antri minyak, kayaknya pemerintah juga hanya diam-diam saja dan kita dijadikan tontonan. Kini harga minyakita kembali naik, pemerintah juga nggak ngapa-ngapain, aneh sama pemerintah sekarang mah," imbuh wanita yang akrab disapa Umi ini.

Minyakita yang kala itu disiapkan pemerintah untuk membantu masyarakat kecil, kata Yati, nyatanya malah memberatkan. Pasalnya, harga minyak keluaran pemerintah itu ternyata harganya lebih tinggi dibanding minyak goreng curah.

"Apalagi sekarang minyakita juga susah didapat, kalau mau beli harus antri. Udah susah, barangnya juga mahal. Makanya sekarang pakai minyak curah, padahal itu sebelumnya dilarang pemerintah," ungkapnya.

Atas kondisi yang kini terjadi, masyarakat khususnya kaum emak-emak berharap pemerintah terus membantu rakyatnya. Jangan sebentar-sebentar masyarakat ditambah pusing dengan kenaikan harga-harga yang terus terjadi hampir di setiap bulannya. (Ifand)

 

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar