Obrolan warteg: Yang Lalu Biarlah Berlalu

Jagat politik tanah air saat ini diramaikan dengan diungkapnya adanya perjanjian politik antara Prabowo Subianto – Anies Baswedan. Apa detail isi perjanjian politik tersebut, apakah menyangkut pilpres? Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Sandiaga Uno tidak menyebutkan, tetapi perjanjian itu ada dan masih berlaku hingga sekarang.

Karenanya, dirinya mendukung Prabowo sebagai capres pada pemilu 2024.

Lantas bagaimana reaksi Nasdem yang mencalonkan Anies sebagai capres mendatang? Jajaran petinggi Nasdem mengatakan, tidak akan terpengaruh dengan perjanjian politik tersebut. Juga tidak ikut campur tangan dengan perjanjian itu karena bukan urusannya.

Sementara itu, internal para petinggi Gerindra meminta agar publik tidak membesar- besarkan perjanjian tersebut. Itu tidak penting dan masa lalu. Sekarang adalah bagaimana memajukan Prabowo sebagai capres 2024 dan memenangkan kontestasi.

“Iya masa lalu karena perjanjian politik itu dibuat menjelang Pilkada DKI Jakarta tahun 2017, dimana Anies- Sandi berpasangan maju sebagai Cagub dan Cawagub,” kata Heri mengawali obrolan warteg usai maksi bersama sohibnya, mas Bro dan Yudi.

“Bukankah masa lalu telah berlalu yang tidak akan kembali lagi. Yang ada adalah masa sekarang guna menyongsong masa depan..” kata mas Bro.

“Sering juga dikatakan masa lalu kamu adalah milikmu, masa laluku adalah milikku. Masa depan akan menjadi milik kita berdua,” kata Yudi.

“Kayak orang lagi pacaran merintis masa depan,” sela Ayu Bahari, pemilik warteg ikut nimbrung.

“Pengalaman pribadi ya?” canda  Heri sambil melirik Ayu.