ADVERTISEMENT

Sental-Sentil: Beri Contoh Dulu Sama Pejabatnya

Rabu, 1 Februari 2023 07:00 WIB

Share
Ilustrasi Ojol
Ilustrasi Ojol

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

GERIMIS sisa hujan deras yang turun di kawasan komplek perumahan Narsim membuat sebagian penghuni perumahan malas bergerak (mager) untuk kembali beraktivitas di siang menuju sore itu.

Begitu pula Narsim , yang sejak hujan turun berteduh di sebuah warung kopi berlabel 'warmindo' yang ada di ujung gang komplek.

Acim, sapaan Narsim tak sendiri numpang neduh di warung itu. Ada beberapa temannya ikut berteduh, menanti hujan reda sambil menyeruput kopi hitam.

"Udah reda tuh Cim,  ga lanjut narik,? Kata Teguh, menyapa. Sambil meletakkan gelas berisi kopi yang baru diseruputnya, Acim menjawab singkat.

"Mager nih , lagian belum ada orderan masuk," tutur pria paruh baya yang sudah lebih dari lima tahun menjadi driver ojek online (ojol).

Sambil menghela nafas, lelaki bertubuh kurus itu menambahkan jawaban pertanyaan Teguh. "Nyari duit di Jakarta, khususnya buat kita tukang ojol makin susah," katanya lagi.

Selain persaingan antar ojol yang ketat , lanjut Acim, ruang gerak terancam terbatas karena banyaknya aturan.

"Apalagi nanti mau ada aturan jalan berbayar, buat kita walau nominal ga seberapa tetapi kalo sering melintas , otomatis keluar duit ekstra ," jelasnya. Acim melanjutkan , belum lagi akan ada rencana kenaikan tarif parkir. "Duh makin susah aja ngumpulin duit," keluhnya..

Mengomentari penjelasan rekannya, Teguh memberikan tanggapan. "Maksud diadakan aturan itu kan baik , khususnya di Jakarta yang terkenal dengan kemacetannya. Mungkin semua aturan itu untuk membatasi penggunaan kendaraan pribadi dan beralih ke angkutam umum, biar mengurangi kemecaten," timpal Teguh.

"Rakyat bakal ikutin aturan , tapi harus dicontohkan dulu sama pejabat yang buat aturan. Mereka aia masih pake kendaraan pribadi ditambah pengawalan biar ga kena macer," ucap Acim. (Yahya)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT