ADVERTISEMENT

Viral Petani Buang Tomat di Jalan, Sultan: Perlu Pendekatan Hilirisasi Hortikultura

Rabu, 25 Januari 2023 12:03 WIB

Share
Petani buang tomat di jalan. (rizal/tangkapanlayar)
Petani buang tomat di jalan. (rizal/tangkapanlayar)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Viralnya video yang memperlihatkan sikap frustasi beberapa petani tomat akibat hasil panennya dihargai murah oleh pembeli memprihatinkan banyak pihak.

Wakil ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamudin menyesalkan kondisi itu, Rabu (25/1/2023).

Mantan  Ketua HIPMI Bengkulu ini menilai, sikap petani tersebut merupakan bentuk protes terhadap kealpaan negara dalam tata niaga komoditas hortikultura di daerah. Artinya masih terdapat kekosongan mata rantai pasok produk hortikultura yang terintegrasi secara langsung.

"Peristiwa ini tentu sangat ironis jika melihat tingginya tingkat konsumsi bahan pelengkap makanan yang bersumber dari produk hortikultura. Padahal Masyarakat kita sangat doyan sambal dan saos tomat juga produk olahan tomat lainnya", ujar Sultannya.

Menurutnya, kehadiran industri pengolahan dengan skala kecil di tengah industri hortikultura adalah mutlak adanya. Hal ini dibutuhkan mengingat karakter produk hortikultura yang mudah rusak dan sering terjadi over supplai.

"Pemerintah diharapkan mampu melihat potensi produksi hortikultura di daerah dengan memberdayakan masyarakat setempat sebagai pelaku industri pengolahan hasil pertanian. Kasus Tomat ini adalah contoh betapa sistem pengembangan hortikultura kita masih jauh dari standar industri yang terintegrasi di sektor hilir pertanian," tegasnya.

Kami mengapresiasi paradigma pengembangan potensi komoditas dengan pendekatan Hilirisasi selama ini. Tapi Paradigma hilirisasi pemerintah jangan hanya direalisasikan pada sektor tertentu saja.

"Sektor strategis yang menghasilkan produk pangan dan hortikultura juga membutuhkan sentuhan teknologi pengolahan yang memadai. Sehingga hasil panen petani dapat diolah langsung di area pertanian sebelum dipasarkan dengan nilai tambah yang optimal ke kota-kota", tutupnya.

Sebagai informasi, sejumlah petani di Pekon (Desa) Hanakau, Kecamatan Sukau Kabupaten Lampung Barat, membuang ratusan kilogram buah tomat hasil panen ke jurang. Hal ini terekam dalam sebuah video yang viral di media sosial.

Dalam video tersebut terlihat dua orang petani membuang satu peti tomat ke jurang. Selain itu, terlihat juga sejumlah peti berisi tomat matang lainnya yang berada di mobil pick up. "Tomat murah enggak laku, lebih mahal kotaknya daripada buah tomat," ujar salah seorang petani yang ada dalam video tersebut.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Rizal Siregar
Editor: Tri Haryanti
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT