Obrolan Warteg: Tinggi Oke, Pemerataan Harus Oke Juga

Selasa, 24 Januari 2023 05:30 WIB

Share
Dikasih hati minta ampela.(Yudi Ucha)
Dikasih hati minta ampela.(Yudi Ucha)

INDONESIA hebat, pertumbuhan ekonomi tahun 2022 masih berkisar di angka 5,2- 5,3 persen. Jauh lebih tinggi dibandingkan dunia yang nyungsep di 1,7 persen.

Ini angka perkiraan seperti diungkap Menkeu Sri Mulyani Indrawati dalam seminar nasional di Malang, Minggu (22/1/2023). 

Sementara pertumbuhan ekonomi secara resmi akan diumumkan oleh Badan Pusat Statistik Nasional (BPS) pada Februari, bulan depan.

“Kita harus bangga karena pertumbuhan ekonomi negara kita mampu mengalahkan dunia. Lebih bangga lagi, jika pemerataan ekonomi juga mampu mengalahkan dunia, kata mas Bro dalam obrolan warteg usai maksi bersama sohibnya, Yudi dan Heri.

“Itu namanya sudah dikasih hati, minta ampela," ujar Yudi.

“Jangan salah tafsir Bro, ini bukan soal kemaruk. Pertumbuhan harus diikuti dengan pemerataan. Ibarat pohon tumbuh sangat tinggi, tetapi kalau cabang dan daunnya tidak merata, tidak sepenuhnya mampu memberikan keteduhan di bawahnya, urai mas Bro.

“Artinya pertumbuhan dan pemerataan itu sama pentingnya. Keduanya harus seiring sejalan, kata Heri.

“Bahkan pertumbuhan yang sedang dengan pemerataan yang maksimal, akan lebih baik, ketimbang pertumbuhan tinggi tanpa adanya pemerataan, artinya hanya kalangan tertentu yang menikmati hasil pertumbuhan, kata mas Bro.

“Pemerataan di sini berarti meratanya hasil  hasil pembangunan ekonomi, pemerataan peningkatan kesejahteraan rakyat, bukan sebaliknya kian melebarnya jurang kesenjangan tambah Yudi.

“Berarti yang kaya makin kaya,yang miskin tambah miskin dong, tanya Heri.

Halaman
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar