ADVERTISEMENT
Senin, 23 Januari 2023 18:33 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
“Mungkin proposal itu dibuang ke tempat sampah atau diabaikan. Kalaupun ada, itu cuma Rp100 ribu saja,” tambahnya.
Warga berorasi di depan pintu masuk gudang. Beberapa lama setelah demo berjalan pihak manajemen Lazada memperbolehkan para pendemo untuk dipersilakan masuk untuk mediasi.
Warga mengancam jika tuntutan tidak dipenuhi maka akan dilakukan aksi lebih besar. “Sekarang hanya menurunkan 300 warga,” tutupnya.
Terpisah Ketua RW 09 Kelurahan Jatijajar, Ahmad Tugidi menambahkan keberadaan perusahaan besar di lingkungan harusnya bisa memberi dampak baik bagi warga. Misalnya penyerapan tenaga kerja dan pemberian CSR.
“Jangan malah sebaliknya, warga tidak bisa nonton TV, air (tanah) disedot habis-habisan, bising dan gangguan lainnya. Warga malah menjadi penonton dan tidak ada kontribusinya untuk lingkungan,” tuturnya.
Sementara itu Kapolsek Cimanggis Kompol Fatimah mengatakan tuntutan warga adalah penyerapan tenaga kerja sebesar 30 persen dari warga sekitar sesuai kesepakatan awal ketika pembangunan gudang. Namun karena tidak terealisasi maka warga pun kesal dan akhrinya melakukan demo.
“Tuntutan mereka minta sesuai kesepakatan awal pembangunan untuk penyerapan tenaga kerja 30 persen agar masyarakat menjadi karyawan,” ucap perwira menengah jebolan Akpol 2008 ini.
Warg dan pihak Lazada sudah beberapa kali menggelar mediasi namun tidak menghasilkan kesepakatan. Dikatakan, aksi demo hari ini berjalan kondusif dan sudah dilakukan mediasi. “Kondusif dan perwakilan warga sudah masuk ke dalam untuk mediasi,” tutupnya. (Angga)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT