Pamit Hendak Beli Mie Instan Ternyata Digondol Anak Kos

Sebagai anak kos, Helmi, 28, menganggap Ny. Erni, 32, seperti ayam babon saja. Begitu masuk ke rumah kosnya, langsung dikurung dan kemudian dibawa ke hotel. Padahal dia pamitnya ke suami mau beli mie instan. Helmi-Erni berhasil  digerebek suami dalam sebuah kamar hotel. Sayangnya, merasa salah Helmi langsung kabur! 

Ternyata lelaki subita (suka bini tetangga) di mana saja ada. Jika sekedar gagasan, masih aman-aman saja. Tapi jika sampai dinarasikan dan kemudian tindakan, di sinilah bahaya mulai mengancam. Sebab suami cap apapun takkan rela istrinya diganggu oleh lelaki lain, apa lagi tak sekedar narasi tapi malah menikmati, wah urusan bisa sampai polisi. Salah-salah bakal ada yang mati.

Helmi sebagai pegawai swasta, tinggal di rumah kos daerah Bangko Kabupaten Merangin, Jambi. Dia masak sendiri, mungkin sudah pengalaman saat kuliah dulu. Lalu ada wanita tetangga, Ny. Erni, merasa kasihan. Dia lalu suka kirim nasi dan lauk pauknya, bahkan kadang bantu memasakkan buat Helmi. Tapi dasar Helmi suka iseng, saat bantu masak itu suka dicolak-colek, tapi sononya diam saja. Ada lampu ijo?

Lelaki muda seperti Helmi, jangankan lampu ijo, lampu merah saja asal mau belok kiri ya berani langsung. Maka ketika malam-malam Ny. Erni mau beli mie instan, dengan senang hati Helmi mengantarkannya. Tapi bukan ke warung, melainkan lalu dibawa ke hotel. Nggak tahu, mau diapakan saja bini tetangga itu. Bayangkan, berangkat beli mie instan habis Isya kok sampai pukul 00:00 belum kembali.

Hamid, 35, suaminya tentu saja merasa kehilangan. Ditelepon ngakunya di rumah teman, tapi dicek di sana nggak ada. Hamid segera mencarinya. Eh, di sebuah hotel kelas melati, kok dia melihat motor istrinya ada di situ. Bahkan dia melihat Erni jalan berdua dengan Helmi. “Kayak ayam saja, ada babon masuk rumah langsung dikurung.” Omel Hamid pada sia anak kos. Tapi karena merasa bersalah, Helmi langsung kabur.

Dikurung sampai berjam-jam, menyelesaikan berapa ronde tuh? (GTS)