"Ini cara yang baik untuk memperkenalkan wastra asal Gorontalo kepada pelaku usaha fashion muda di Tanah Air. Melalui eksposur di IFW, kesadaran masyarakat akan kain karawo pun dapat ditingkatkan," tambah Poppy.
Kedepannya, wanita berusia 71 tahun ini berharap agar daerah-daerah lainnya mau tergerak untuk bekerjasama mengembangkan industri fashion.
"Harapannya, dari provinsi-provinsi lain dapat mengikuti langkah yang diambil Gorontalo, di mana pemerintah dan asosiasi bersinergi mengembangkan produk unggulan, seni budaya, dan pariwisatanya." lanjutnya.
Poppy mengatakan industri fashion dan budaya Indonesia bisa menembus pasar Internasional dengan gencar mempromosikan.
Lewat Indonesia Fashion Week, perlindungan budaya, sejarah Indonesia, hingga berkembangnya industri fashion terus meningkat.
"Kami berusaha semaksimal mungkin dalam memberikan komitmen kami kepada pelaku UMKM di industri fashion dan kraft. Mereka semua terdampak pandemi," pungkas Poppy Dharsono. (*/mia)