ADVERTISEMENT
Jumat, 20 Januari 2023 17:47 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Saya bersama masyarakat dan akan terus berupaya agar hak-hak masyarakat bisa terpenuhi. Kami juga siap jika harus bertentangan dengan pihak manapun yang merugikan masyarakat," katanya.
Bahkan ia dan rekan-rekannya itu akan terus konsisten dan mengawal kinerja Pemkab Lebak dalam menuntaskan pembangunan di Desa Ketapang dan Bejod.
"Kami pastikan akan tetap konsisten dan bersama mengawal kinerja Pemerintahan Kabupaten Lebak. Kami ingin jalan di wilayah kami dibangun," pintanya.
Sebelumnya puluhan masyarakat sempat melakukan aksi demo di depan Kantor Kecamatan Wanasalam pada 17 Januari 2023, menuntut agar Pemkab Lebak segera menuntaskan pembangunan jalan.
Tuntutan tersebut karena ruas jalan kabupaten di Desa Ketapang dan Bejod sepanjang 2 kilometer sudah belasan tahun rusak parah.
"Jalan itu merupakan akses utama masyarakat, dan saat ini kondisinya sudah rusak dan memprihatinkan," tuturnya.
Sementara, Riki Indriana menambahkan, bahwa aksi yang dilakukannya adalah upaya guna mendapatkan kepastian pembangunan jalan tersebut.
"Kami rela berjalan kaki sepanjang 98 kilo meter dari Wanasalam. Ini bagian dari upaya kami yang menginginkan ruas jalan di wilayah kami segera dibangun oleh Pemkab Lebak," ujarnya.
Ia juga meminta, Bupati Lebak jangan menutup mata akan penderitaan yang dialami oleh masyarakat karena jalan yang sudah belasan tahun rusak parah, dan mengganggu aktivitas masyarakat.
"Kami akan perjuangkan sampai berhasil, apapun risikonya. Karena masyarakat sudah tersiksa akibat infrastruktur jalan yang dibiarkan rusak selama belasan tahun lamanya," tandasnya. (Samsul Fatoni).
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT