Diproyeksikan, Ekonomi Indonesia di 2023 Tetap Tumbuh Kokoh di Level 5%

Jumat 13 Jan 2023, 20:10 WIB
Ilustrasi Industri Otomotif di Indonesia.(ist)

Ilustrasi Industri Otomotif di Indonesia.(ist)

Dengan kondisi perbankan yang sehat secara finansial, lanjut dia, kebijakan makro prudensial bank sentral tetap dilonggarkan sejalan dengan langkah-langkah kebijakan lainnya dari Komite Stabilitas Sistem Keuangan untuk mendukung pemulihan ekonomi.

Sementara itu, pemerintah  telah mengambil langkah-langkah kebijakan untuk menahan inflasi dan menjaga daya beli masyarakat, termasuk di dalamnya upaya untuk memperkuat pasokan dan distribusi barang-barang kebutuhan antar daerah, terutama pangan dan bahan pangan.

Untuk meredam gejolak harga komoditas global, pemerintah  menaikkan anggaran subsidi untuk tahun 2022 dan mempertahankan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.

Sedangkan harga BBM bersubsidi dinaikkan baru-baru ini. Selain itu, Pemerintah Indonesia memberikan tambahan bantuan tunai dan subsidi upah kepada kelompok rentan.

Pelaksanaan paket reformasi pajak 2021, kata Ishikawa, ditambah dengan pulihnya kegiatan ekonomi dan rejeki tak terduga dari harga komoditas, mendukung kinerja penerimaan yang kuat pada tahun 2022.

"Defisit anggaran kemungkinan akan menyempit hingga di bawah 3 persen dari produk domestik bruto (PDB) pada tahun 2022, satu tahun lebih cepat dari rencana pemerintah. AMRO memperkirakan defisit fiskal akan dipertahankan di bawah 3 persen dari PDB pada tahun 2023," ucap Ishikawa. 

Berita Terkait

News Update