ADVERTISEMENT

Telah Berdiri Lembaga Kebudayaan Depok LKD Ditandai dengan Karya Pertama Film Gong Si Bolong

Selasa, 10 Januari 2023 05:37 WIB

Share
Para budayawan dan seniman di Depok tergabung dalam Lembaga Kebudayaan Depok LKD yang baru dikukuhkan. (Foto: Angga)
Para budayawan dan seniman di Depok tergabung dalam Lembaga Kebudayaan Depok LKD yang baru dikukuhkan. (Foto: Angga)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

DEPOK, POSKOTA.CO.ID - Telah berdiri Lembaga Kebudayaan Depok atau LKD diresmikan bertempat di BNCC di Tanah Baru, Depok, Senin,

Lembaga Kebudayaan Depok atau LKD merupakan wadah berkumpul sejumlah budayawan dan seniman di Depok. LKD diresmikan bertempat di Betawi Ngoempoel Creative Centre (BNCC) di Tanah Baru, Beji, Kota Depok, Senin (9/1/2023).

Didirikan LKD sebagai tempat berkumpul sejumlah budayawan dan seniman di Depok, dilakukan oleh Ketua Dewan Pembina LKD, Nuroji.
Beberapa budayawan dan seniman yang tergabung dalam LKD yaitu Jeffrey Sumampaow, Nuroji, Entong Manisah Boy, Puguh Tjahjono.

Juga ada Sihar Ramses Simatupang, Torben Rando Oroh, Kurniawan, Syahrullah Imaduddin, Iman Sembada, Jimmy S Johansyah, Bambang Wahyudin, Hanoeng M Nur, Ary Trisna Oktavierasasi, Mustafa Ismail,  dan Iin Marlina’.

"Dalam kepengurusan terdapat sejumlah nama seniman yang selama ini berkiprah secara nasional seperti Daus Mini, Ginanjar Empat Sekawan, Rosmala Sari Dewi, Willy Ana, Logo Situmorang, Fanny J Poyk, dan lain-lain," ujar Nuroji kepada wartawan usai acara peresmian LKD.

Sebagai tokoh masyarakat Beji ini Nuroji mengatakan dengan berdiri LKD sebagai jejak awal dalam mendata objek-objek kebudayaan di Depok.

Dalam agenda pengukuhan sekaligus memperkenalkan sejumlah seniman Depok yang tergabung dalam LKD juga dirangkai dengan penayangan perdana Film Gong Si Bolong.

Nuroji mengungkapkan, Gong Si Bolong adalah karya pertama Lembaga Kebudayaan Depok.  Cikal bakal terwujudnya film Gong Si Bolong diawali ketika sejumlah seniman mengadakan pertemuan di BNCC.

"Saya bersama beberapa anggota LKD mencoba bagaimana mengangkat keberadaan benda sejarah Gong Si Bolong ke dalam sebuah film yang dibumbui rasa milenial, dan itu yang sebenarnya menjadi tantangan orang-orang kreatif di BNCC,” ungkap Nuroji.

Mantan Ketua Umum Dewan Kesenian Depok itu menambahkan, film ini akan menjadi tontonan edukasi yang menghibur dan mendidik, bagi masyarakat Indonesia.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT