ADVERTISEMENT

Jokowi Tegaskan Industrialisasi Bauksit Menghasilkan Lompatan Nilai Ekspor

Selasa, 10 Januari 2023 22:44 WIB

Share
Presiden Joko Widodo saat meresmikan pembukaan perdagangan  Bursa Efek Indonesia  (BEI).  (Foto: Biro Pers)
Presiden Joko Widodo saat meresmikan pembukaan perdagangan  Bursa Efek Indonesia  (BEI).  (Foto: Biro Pers)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa hilirisasi dan industrialisasi bauksit yang akan dimulai pada bulan Juni 2023 juga dapat menghasilkan lompatan nilai ekspor yang signifikan.

Hal itu, disampaikan Jokowi pada acara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-50 PDI Perjuangan di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa, (10/1/2023).

"Nggak tahu lompatannya, perkiraan kita nanti dari kurang lebih 20 (triliun rupiah) menjadi kurang lebih 60-70 triliun (rupiah),” tutur Jokowi.

Presiden menuturkan bahwa upaya hilirasi industri yang telah dilakukan saat ini menunjukkan hasil yang baik dengan adanya lompatan nilai ekspor nikel semenjak diberlakukan larangan ekspor bijih nikel pada 1 Januari 2020. 

"Nikel yang sudah kita stok 3 tahun yang lalu, dulu waktu masih mentah kita ekspor nilainya per tahun hanya Rp17 triliun. Setelah kita stop 3 tahun ini, setahun bisa menghasilkan kurang lebih Rp360 triliun,” jelas Presiden.

Jokowi mendorong terbangunnya ekosistem industri yang terintegrasi guna meningkatkan nilai tambah dari sumber daya yang dimiliki untuk masa depan Indonesia yang cerah.

"Pekerjaan besar yang ingin kita lakukan adalah bagaimana membangun sebuah sistem besar agar yang namanya nikel, yang namanya bauksit, yang namanya tembaga, yang namanya timah, itu betul-betul semuanya bisa terintegrasi dan bisa memproduksi barang jadi maupun setengah jadi," jelas Presiden.

Meskipun upaya integrasi tersebut tidaklah mudah dikarenakan lokasi tambang yang berbeda-beda dari setiap sumber daya yang ada, namun Presiden yakin jika hal tersebut dapat terwujud maka akan menciptakan sebuah ekosistem yang berdampak baik bagi Indonesia, salah satunya adalah industri kendaraan listrik.

"Semuanya harus terintegrasi sehingga kita harapkan nantinya ini akan menjadi sebuah ekosistem bagi kendaraan listrik yang kedepan memberikan sebuah masa depan yang cerah, karena seluruh pasar negara-negara membutuhkan mobil listrik ini. Tetapi, tentu saja tahapannya akan masuk ke baterai listrik terlebih dahulu,” katanya.

Kepala Negara juga yakin jika ekosistem industri kendaraan listrik telah terbangun maka dapat memberikan lompatan nilai tambah yang sangat besar.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Agus Johara
Editor: Sumiyati
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT