TAK kurang dari 2 tahun Handoko, 47, bercerai dengan Mila, 42. Angin baik membawa mereka ingin rujuk kembali. Saking kangennya, keduanya sepakat untuk nuthuk (hubungan intim) di villa Prigen (Pasuruan). Tapi sial, baru saja minum obat kuat, belum juga naik ring, tiba-tiba Handoko KO duluan dan dinyatakan wasalam.
Banyak pasangan rumahtangga melakukan “srabi kecemplung kalen” (baca: rujuk) setelah sekian lama bercerai. Jika masih talak 1 atau 2, prosesnya mudah. Tapi jika sudah jatuh talak tiga, mantan istri harus menikah dulu dengan lelaki lain, dan setelah digauli diceraikan kembali. Di sinilah bekas suam bisa kembali menikahi bekas istrinya, meski kondisinya sudah dedel duel akibat dikawini lelaki lain.
Sekitar 2 tahun lalu Handoko yang asal Sidoarjo (Jatim) bercerai dengan istrinya yang asal Pasuruan. Biasa, masalahnya tidak ada nota kesepahaman dalam mengarungi biduk rumahtangga. Meski sudah ada sejumlah anak, keduanya pun bercerai. Handoko tetap di Krembung Sidoarjo, sementara Mila kembali ke rumah orangtuanya di Pandaan.
Sejak itu Handoko dan Mila menentukan jalan hidupnya masing-masing.
Dua tahun vacum, baik Mila maupun Handoko belum juga menemukan pasangan pengganti. Entah kebawa angin dari mana keduanya ketemu dan sepakat untuk rujuk kembali, membuka lembaran baru dalam rumahtangganya. Untuk pengobat rindu, keduanya sepakat “temu kangen” di villa daerah Prigen. Agar permainannya josss gandos, sengaja Handoko bawa obat kuat Tadafil.
Di villa yang sejuk, Handoko-Mila menyewa ruangan. Obat kuatnya pun diminumnya, dengan harapan nanti bisa menyelesaikan 5 ronde tanpa partai tambahan. Tapi sial, mendadak Handoko dadanya terasa nyeri dan minta teh panas pada Mila. Tapi ketika mantan istri datang dengan segelas the panas, ternyata Handoko sudah meninggal. “Oalah Mas, belum juga naik ring kok sudah KO duluan….” ratap Mila, dan polisi pun didatangkan.
Sabar, hitung dulu sampai hitungan ke-10, bangun nggak? (GTS)