ADVERTISEMENT

Daerah yang Perlahan Hilang

Kamis, 5 Januari 2023 14:40 WIB

Share

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Di ujung Kota Bekasi, banyak yang tidak tahu keberadaan beberapa desa di sana yang perlahan mulai menghilang. Pantai Mekar merupakan salah satunya yang masih bertahan di pesisir pantai, Kecamatan Muara Gembong.

Muara Gembong yang merupakan wilayah terujung Kabupaten Bekasi terbagi dalam 23 kecamatan meliputi 5 kelurahan dan 182 desa dengan luas wilayah mencapai 127.388 Ha dan kecamatan yang paling luas adalah Muara Gembong itu sendiri yaitu seluas 14.009 Ha atau 11% dari luas kabupaten.

Akses dari Jakarta menuju Muara Gembong sekitar 70 KM dengan durasi 3-4 jam perjalanan yang sebenarnya bisa ditempuh lebih cepat namun karena akses jalan yang rusak membuat perjalanan menuju tempat ini memakan waktu lebih lama. Satu demi satu rumah di kawasan ujung Muara Gembong pun mulai terkikis akibat abrasi laut dan pencemaran yang terjadi.

"Ada sekitar 20 KK di tempat ini yang mulai terjadi pengikisian akibat abrasi di tempat ini" Ujar Fajar Tri warga Muara Gembong sejak tahun 1980 an.

Ada sekitar 3 desa yang terkena dampak paling parah yaitu Pantai Mekar, Pantai Sederhana, Pantai Bahagia.

Kehidupan mereka berjalan seperti kehidupan masyarakat biasanya. Banyak yang menggantungkan hidupnya sebagai nelayan. Namun di balik kehidupan mereka, kekhawatiran kehilangan tempat tinggal sewaktu-waktu bisa terjadi.

Banyak rumah hancur dan tenggelam hingga akhirnya terpaksa ditinggalkan akibat terjangan ombak dan abrasi. Abrasi sudah terjadi dari tahun 2004 hingga kini belum ada titik terang. Pemerintah belum bisa melakukan tindakan tepat untuk mengatasi abrasi yang terjadi belasan tahun. Namun warga masih tetap bertahan dan menunggu hingga akhirnya mereka akan pindah. "Kalau malam air pasang besar, bisa semata kaki, lutut bahkan naik sampai ke kasur-kasur", ungkap salah satu warga. 

Warga berharap perhatian khusus dari pemerintah Jawa Barat dalam upaya menjaga dan merevitalisasi pemukiman yang berada di sana. Sebagian dari mereka lebih memilih bertahan lantaran tak punya tempat tinggal akhirnya memaksa mereka untuk tetap disini, pilihannya sekarang cuma dua diberikan solusi atas pencemaran dan abrasi tersebut, atau tempat mereka tenggelam secara perlahan.

Teks dan foto : Ahmad Tri Hawaari

ADVERTISEMENT

Reporter: Fernando Toga
Editor: Fernando Toga
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT