Ketum PBNU: Kami Harap Pemilu 2024 Lebih Rileks, Tidak Pakai Baper-baperan, Tak Pakai Halalkan Darahnya Orang

Ketum PBNU: Kami Harap Pemilu 2024 Lebih Rileks, tidak pakai 'baper-baperan', dan tak pakai 'halalkan darahnya orang

Ketum PBNU Gus Yahya Staquf juga berharap, Pemilu 2024 berjalan lebih rileks, tidak pakai baper-baperan,  dan tanpa ada seruan menghalalkan darahnya orang,

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Yahya Cholil Staquf mengingatkan agar semua pihak tidak menggunakan seruan "halalkan darahnya orang" dalam masa kontestasi Pemilu 2024.

Ketum PBNU juga berharap Pemilu 2024 berjalan lebih rileks, tidak baper-baperan dan tanpa ada seruan menghalalkan darahnya orang.

"Jadi kami harap pemilu ke depan lebih rileks, pemilu tidak pakai 'baper-baperan', dan tak pakai 'halalkan darahnya orang'," kata Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dalam keterangannya, Rabu, (4/1/2023).

Seharusnya penyelenggaraan pesta demokrasi lima tahunan, kata dia, rileks tanpa ajakan yang bernada perpecahan.

Menurutnya, di Nahdlatul Ulama (NU) sendiri, satu-satunya kepentingan NU dalam politik Indonesia adalah keselamatan bangsa dan negara.

"Ini sudah menjadi keputusan institusional resmi hasil muktamar yang harus diikuti seluruh warga Nahdlatul Ulama," ujarnya.

Terkait dengan itu, Cholil mengatakan PBNU akan melaksanakan strategi yang lebih nyata dengan memberi sumbangan konstruktif dan positif di dalam dinamika politik nasional saat masa pemilihan umum.

"Kami dalam hal ini adalah mengupayakan terwujudnya suatu tradisi demokrasi yang lebih rasional dan berakhlak. Rasional itu artinya ya tidak usah main sentimen-sentimen identitas dan tidak usah main sentimen primordial," ucapnya.