Menata Masa Depan

Senin 02 Jan 2023, 06:56 WIB

Sejarah perjuangan bangsa pun telah menyadarkan kepada kita bahwa negeri ini telah teruji bahwa keberagaman dan perbedaan bukan sebagai penghalang, tetapi menjadi  persatuan perjuangan mengusir penjajah hingga terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan kepada Pancasila dan UUD 1945, dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

Hendaknya menjadi renungan bersama, mengingat belakangan ini makin menguatnya ego kelompok yang berakibat kepada munculnya embrio perbedaan yang berujung kepada pembelahan.

Kembali dituntut kesadaran untuk saling menghargai guna meredam dan menyingkirkan perbedaan. Dengan kesadaran yang tinggi, apapun bentuk perbedaan akan dapat disatukan oleh sikap toleransi dan saling menghargai seperti dikatakan Pak Harmoko dalam kolom “Kopi Pagi” di media ini.

Menghargai orang lain akan menumbuhkan pemikiran yang positif. Menjadikan ketenangan dalam hidup seperti petuah hidup ”Urip ojo mung mburu seneng, nanging mburuo ayem” – hidup itu jangan hanya memburu kesenangan semata, tetapi ketenangan dan kenyaman jiwa.

Dengan menghargai orang lain, setidaknya akan menempa diri menjadi orang bermartabat. Semakin mampu mengontrol diri dengan baik, menghilangkan ego pribadi, memupus prasangka buruk dan lebih bertanggung jawab.

Cobalah bersikap ramah, adil, tidak memihak, tidak menghina, tidak menjelek - jelekkan orang lain. Minta maaf jika salah, bila perlu terlebih dahulu meminta maaf sebelum dimaafkan. Hendaknya saling memaafkan, bukan saling menyalahkan.

Menutup aib, bukan mengorek aib. Menebar kebaikan, bukan menguak keburukan. Mencari teman, bukan menambah lawan. Itulah makna saling menghargai perbedaan. Mari kita mulai. (Azisoko).
 

Berita Terkait

News Update