ADVERTISEMENT

Selama Tahun 2022, 1,400 Lebih Bencana Alam Melanda DKI Jakarta, dari Banjir Hingga Gempa

Sabtu, 31 Desember 2022 20:31 WIB

Share
Anak-anak memanfaatkan situasi banjir di ibu kota Jakarta untuk bermain.(Foto: Ahmad Trihawaari)
Anak-anak memanfaatkan situasi banjir di ibu kota Jakarta untuk bermain.(Foto: Ahmad Trihawaari)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI mencatat, sepanjang tahun 2022 sebanyak 1.409 kejadian bencana melanda Provinsi DKI Jakarta.

Ada pun data tersebut meliputi 642 kejadian kebakaran, 127 kejadian banjir, 377 kejadian pohon tumbang, 197 kejadian jalan tergenang, 13 kejadian angin kencang, 14 kejadian tanah longsor, 2 kejadian gempa bumi (yang getarannya terasa sampai ke Jakarta), serta 37 kejadian bencana lainnya, seperti kejadian bangunan roboh, orang tenggelam, kapal tenggelam dan lain sebagainya.

Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD DKI Jakarta, M. Ridwan menyebutkan,  kejadian bencana kebakaran pada gedung dan permukiman menjadi jenis bencana tertinggi yang terjadi sepanjang tahun 2022 dan terbanyak di Bulan Agustus 2022.

"Di mana yang terbanyak terjadi pada bulan Agustus (71 kejadian) karena masih berada dalam musim kemarau," ujar Ridwan dalam keterangan tertulis yang diterima Poskota, Sabtu (31/12/2022).

Ridwan mengatakan, BPBD Provinsi DKI Jakarta melalui Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi telah melakukan perhitungan perkiraan nilai kerusakan dan kerugian pasca bencana kebakaran selama tahun 2022. 

"Didapati hasil perhitungan perkiraan jumlah kerugian pasca kebakaran di sektor pemukiman selama tahun 2022 ditaksir mencapai angka Rp 130.664.015.650”, terang Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD DKI Jakarta, M. Ridwan pada Sabtu (31/12/2022).

Untuk kejadian banjir yang tertinggi, ungkap Ridwan, terjadi pada bulan Oktober yaitu terdapat 19 kejadian, begitu pula untuk kejadian jalan tergenang sebanyak 62 kejadian. 

Menurutnya, kejadian ini disebabkan karena pada bulan Oktober menjadi waktu peralihan dari musim kemarau menjadi musim penghujan. 

Sedangkan untuk kejadian bencana angin kencang tertinggi, lanjut Ridwan, terjadi pada bulan Maret yaitu sebanyak lima kejadian. 

Hal ini berbanding lurus dengan kejadian pohon tumbang yang tertinggi terjadi pada bulan maret sebanyak 133 kejadian.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Aldi Rinaldi
Editor: Idham Kurniawan
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT