Diketahui, Ali dilantik menjadi Kasal menggantikan Laksamana Yudo Margono yang menjabat sebagai panglima TNI sejak Senin (19/12/2022) pekan lalu.
Sebelum menjabat sebagai Kasal, Ali merupakan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) I TNI sejak tahun 2020. Selain itu, Ali juga sempat menjabat sebagai Asrena KSAL (2020-2021), Panglima Komando Armada I (2019-2020), Koorsahli KSAL (2020), serta Gubernur Akademi Angkatan Laut (2018-2019).
Hari-hari Itu Bermakna
Menyimak hari-hari untuk proses pergantian Panglima TNI menarik disimak. Sebab dari sisi budaya Jawa hari-hari itu bermakna, dan bukan asal pilih.
Seperti disebutkan di atas. pada Rabu Pon saat itu Surat Presiden atau Surpres calon Panglima TNI masuk DPR setelah diantar Menseneg Pratikno.
Lantas pada Jumat Pahing digelar Fit and Proper test, selanjutnya pada Senin Wage Yudo Margono dilantik menjadi Panglima TNI oleh Presiden Jokowi.
Surpres masuk DPR pada Rabu Pon, itu merupakan weton Presiden jokowi, hari kelahirannya. Kemudian, pada Jumat Pahing digelar fit and proper test calon Panglima TNI Yudo Margono di Komisi I DPR.
Ternyata, hari Jumat Pahing itu bertepatan dengan weton calon Panglima TNI Yudo Margono di Komisi I DPR, dia lahir pada 26 November 1965 di Madiun.
Setelah fit and proper test, pada hari Senin Wage, Yudo Margono dilantik menjadi Panglima TNI. Dan, pada saat itu Laksamana Yudo masih menjabat jabatan Kasal.
Lantas, pada Rabu Pon, 28 Desember, Presiden Jokowi resmi melantik Laksamana Madya Muhammad Ali sebagai Kasal. Rabu Pon adalah weton Presiden Jokowi.
Nah, dari uraian di atas, ternyata ada dua hari weton, yang masing-masing weton Presiden Jokowi pada Rabu Pon, dan weton Laksamana Yudo pada Jumat Pahing. Ada satu lagi bukan hari weton, tapi dipilih hari Senin Wage, itu diambil Senin-nya. sebagai hari terbaik dalam budaya Jawa.
Orang Jawa yang percaya, merasa perlu mengingat weton untuk melakukan pekerjaan penting. Namun, ada juga perbedaan pendapat, soal mengambil langkah di saat hari weton.