ADVERTISEMENT

Jakarta Perlahan Mulai Tenggelam

Kamis, 29 Desember 2022 22:35 WIB

Share

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Gemuruh laut membenturkan riaknya ke permukaan, tanah tiada daya menahan kerasnya hantaman gelombang pasang Teluk Jakarta. Ketika purnama datang, perkampungan di sana kerap tenggelam. Kondisi ini membuktikan, Jakarta mendapat bukti nyata ancaman keras untuk perlahan tenggelam. 

Tembok penahan gelombang menjadi situs peringatan atas pemanasan global yang nyata mengancam. Tiap tahun, air laut sudah jadi langganan banjiri tanah yang alami penurunan. Dari 7 hingga 15 sentimeter pertahun, kini tanah di Teluk Jakarta alami penurunan hingga 2-3 meter.

“Dulu disini jarak antara laut dan pemukiman 100 meter, kini sudah mencapai 20 meter di Kampung Gedong Muara Baru dan dulu ada mercusuar kini tinggal sebagian,” ungkap Andi warga Muara Baru sejak tahun 1960-an.

Dari riset yang dilakukan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia, hal tersebut 40 persennya disebabkan oleh penggunaan air tanah secara berlebih dan tak terkendalinya pembangunan gedung di Jakarta. “Jika pembangunan gedung, apartemen, dilakukan tanpa ada pengawasan pemerintah, bisa dipastikan Jakarta akan lebih cepat mengalami penurunan muka tanah,” ujar Dwi Sawung, Pengkampanye Walhi Nasional. 

Berdasarkan Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS), penduduk Indonesia pada 2022 berjumlah 275,77 juta jiwa, jika menggunakan air tanah secara berlebihan Kepala Environmental Engineering, Universitas Airlangga, Dr. Eko Prasetyo Kuncoro, ST., DEA., mengatakan fenomena tersebut memprediksi DKI Jakarta dan 112 kota di Jawa bagian utara bakal tenggelam pada 2030.

Adapun pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur sebagai salah satu upaya mengurangi beban turunnya permukaan tanah. Pemindahan ibukota akan mengurangi jumlah masyarakat yang bermukim di Jakarta. Apalagi, mayoritas pegawai pemerintahan bakal bermigrasi ke IKN. Hal itu tentu berdampak pada penggunaan air tanah yang selama ini menjadi faktor penurunan muka tanah di Jakarta.

Pilihannya hanya terima nasib atau melakukan pencegahan agar Jakarta tak jadi tempat yang tinggal cerita.

Teks dan foto : Ahmad Tri Hawaari

ADVERTISEMENT

Reporter: Ahmad Tri Hawaari
Editor: Fernando Toga
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT