Erdogan Curiga Karena Dukungan untuk Palestina, Ronaldo Disingkirkan Man United dan Jadi Korban Piala Dunia

Senin 26 Des 2022, 22:03 WIB
Kolase foto Cristiano Ronaldo dan Erdogan (Foto: Twitter/.ArthurM40330824/TheMasterBucks)

Kolase foto Cristiano Ronaldo dan Erdogan (Foto: Twitter/.ArthurM40330824/TheMasterBucks)

TURKI, POSKOTA.CO.ID - Predisen Turki Recep Tayyip Erdogan curiga Cristiano Ronaldo disingkirkan dari Manchester United lalu kalah di Piala Dunia akibat dukungan politiknya untuk Palestina.

Erdogan menyebut ada semacam “larangan politik” yang diberlakukan untuk Ronaldo dari kancah sepak bola Eropa. Dia mengklaim CR7 telah jadi ‘korban Piala Dunia’ karena dukungan politik untuk Palestina.

Hal ini juga datang dengan Ronaldo yang mengakhiri hubungannya dengan Manchester United dengan persetujuan bersama bulan lalu, menyusul wawancaranya yang mengejutkan dengan Piers Morgan. 

Bintang Portugal itu lalu menjadi agen bebas selama Piala Dunia 2022 dan klub Arab Saudi Al Nassr dikabarkan telah memberikan Ronaldo kontrak.

 

Dilansir dari Mirror Football pada Senin (26/12/2022), klub-klub terkemuka Eropa telah menjauhkan diri dari kepindahan Ronaldo. Ini termasuk Real Madrid, di mana sang striker adalah pencetak rekor klub sepanjang masa. Los Blancos tidak tertarik dengan kembalinya Ronaldo yang sensasional. 

Klub masa muda Ronaldo Sporting Lisbon juga telah menyingkirkan spekulasi, seperti halnya Bayern Munich. Sementara penampilan pemain berusia 37 tahun itu di Qatar tidak akan membantu perjuangannya jika ia ingin melanjutkan di level elit Eropa.

Ronaldo dikeluarkan dari starting line-up saat laga melawan Swiss di Babak 16 Besar ketika Portuga menang besarl 6-1. Penggantinya Goncalo Ramos menjaringkan hat-trick saat itu. 

Ramos kembali dipilih jadi starter ketimbang Ronaldo saat kekalahan perempat final dari Maroko. Mantan striker United itu masuk sebagai pemain pengganti di babak kedua di kedua pertandingan.

Penyerang veteran itu sekarang dilaporkan menghabiskan waktu di Dubai di mana dia berlatih sendirian setelah menggunakan fasilitas mantan klubnya Real Madrid.

 

Presiden Turki Erdogan lantas menaruh curiga bahwa Ronaldo berada di bawah "larangan politik" karena dia membela perjuangan Palestina. Meski tidak ada rincian lebih lanjut yang diberikan oleh Erdogan untuk mendukung komentarnya.

“Mereka telah menyia-nyiakan Ronaldo. Sayangnya, mereka memberlakukan larangan politik terhadapnya,” kata Erdogan pada acara pemuda di provinsi Erzurum pada hari Minggu, dikutip dari Mirror. 

“Mengirim pemain sepak bola seperti Ronaldo ke lapangan dengan hanya 30 menit tersisa untuk pertandingan merusak psikologinya dan menghilangkan energinya,” lanjutnya.

Erdogan kemudian menyebut hal terkait Ronaldo yang berhubungan dengan komentar politik tersebut.

 

"Ronaldo adalah seseorang yang membela perjuangan Palestina. Menurut informasi yang saya terima, Ronaldo sekarang akan pergi ke Arab Saudi,” ujar Erdogan.

Terlepas dari komentar Erdogan yang menguraikan sikap Ronaldo terhadap konflik Israel-Palestina, menurut Mirror, pesepakbola tersebut tidak pernah mengeluarkan pernyataan publik tentang situasi tersebut. 

Ada banyak laporan yang kemudian dibantah dan terbukti palsu sementara foto yang direkayasa sebelumnya telah muncul secara online.

Ronaldo pernah berpose dengan syal Palestina tetapi ini untuk mewakili Asosiasi Sepak Bola Palestina ketika dia berdiri di samping presiden FA mereka Jibril Rajoub. Ronaldo juga pernah difoto memperlihatkan kaus sepak bola bersama mantan menteri luar negeri Israel, Israel Katz. (*)

Berita Terkait

Cristiano Ronaldo

Senin 26 Jul 2021, 01:15 WIB
undefined

News Update