Cendekiawan Muslim Sebut Ucapan Selamat Natal Punya Landasan dalam Alquran

Minggu 25 Des 2022, 21:18 WIB
Cendekiawan Muslim Indonesia, Bambang Saputra. (Foto: Diolah dari Google).

Cendekiawan Muslim Indonesia, Bambang Saputra. (Foto: Diolah dari Google).

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Cendekiawan Muslim Indonesia, Bambang Saputra, mengatakan hukum kebolehan mengucapkan selamat Natal memiliki landasan dalam kitab suci Alquran. Alquran, menurut dia, mencatat secara afirmatif tentang penyataan Isa Almasih atau Yesus mengenai kemuliaan atas kelahirannya.

Bambang menyitir surat Maryam ayat 33 yang menjadi landasan argumentasi muamalah tersebut. Ayat itu berbunyi, "Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali.”

Menurut Bambang, teks ayat Alquran tersebut menegaskan bahwa ucapan selamat natal berkorelasi dengan ucapan sejahtera atas kelahiran Isa Almasih.

"Tapi kebanyakan umat Islam enggan melakukannya, atau bahkan walau hanya sekadar mengucakan selamat atas kelahirannya. Padahal kitab suci Alquran pun telah menyontohkan ucapan selamat sejahtera atas kelahiran Nabi yang terlahir tanpa seorang bapak tersebut," kata Bambang dalam keterangan tertulis, Ahad (25/12/2022).

 

Bambang mengatakan ucapan selamat Natal berkaitan dengan salah satu rukun iman umat muslim, yakni beriman kepada nabi dan rasul Allah. Iman kepada rasul itu kemudian yang menjadi alasan lain tentang mubahnya mengucapkan selamat natal kepada umat Nasrani.

"Sama halnya ketika umat muslim merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan penuh keikhlasan dan penuh gembira, karena juga sama-sama utusan Tuhan untuk menyelamatkan umat manusia," ujar Bambang.

Bambang menjelaskan konsekuensi logis dari beriman kepada para nabi dan rasul itu adalah berikut dengan kitab suci mereka. Namun, ia melanjutkan, akan terasa kurang sempurna keimanan seorang jika hanya mengimani para nabi dan rasul tapi enggan mengakui kitab suci yang dibawanya.

Menurut Bambang, pangkal perdebatan ucapan selamat Natal adalah tentang kapan persisnya Isa Almasih dilahirkan. Para penafsir Alquran menurut dia berpatokan pada Surat Maryam ayat 19 yang berbunyi, "Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu.”

Diktum ayat ini, kata Bambang, menggelitik sebagian para pemikir Islam untuk menafsirkan bahwa Isa Almasih dilahirkan pada musim panas. Sebab menurut ilmu alam bahwa pohon kurma berbuah dan siap dipanen itu hanya pada musim panas, yakni sekitar bulan juni sampai agustus.

"Penafsiran demikian itu dalam teori ilmu pertanian modern sekarang sebenarnya tidaklah relevan. Karena kecanggihan teknologi pertanian telah dapat merekayasa kapan saja tanaman bisa berbuah pada masa tertentu sesuai yang diinginkan," jelas Bambang.

Bambang menerangkan, jika ayat itu dipandang secara teologis, maka konsekuensinya adalah tidak ada kemustahilan atas kehendak Tuhan mengenai peristiwa apapun yang terjadi di bumi.

Berita Terkait

News Update