ADVERTISEMENT

Nah Ini Dia: Pengacara Seneng Istri Teman, Itu Kan Jeruk Makan Jeruk

Kamis, 22 Desember 2022 06:21 WIB

Share
Kartun Nah Ini Dia: Pengacara Seneng Istri Teman, Itu Kan Jeruk Makan Jeruk. (kartunis: poskota/ucha)
Kartun Nah Ini Dia: Pengacara Seneng Istri Teman, Itu Kan Jeruk Makan Jeruk. (kartunis: poskota/ucha)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

SEBAGAI pengacara Farid (35) tak hanya pinter cari celah-celah hukum, tapi juga tahu celah-celah bini teman. Tak peduli disebut jeruk makan jeruk, pengacara seniman (senang istri teman) ini nekad mengajak Firda (30) bini Samsul (37) masuk rumah kos-kosan untuk ngos-ngosan di ranjang. Keruan saja Samsul tak terima dan lapor polisi.

Demi memenangkan kliennya, pengacara itu paling pinter cari celah-celah hukum. Tapi giliran jatuh cinta dia juga pinter cari celah wanita, lewat mana harus masuk untuk menggolkan misi cintanya. Bila berhasil, wih… bahagianya selangit. Ibarat makanan, makannya dikit-dikit, dinikmati benar-benar seperti tak ada lagi hari esok.

Farid, pengacara warga Tamalate Makasar, punya teman lama yang sudah seperti family sendiri. Dia sering main ke rumah Samsul. Tapi ternyata, kehadirannya bukan sekedar silaturahmi, tapi ngincer istri sahabatnya itu, Firda. Tanpa pakai Husein pun cantiknya selangit, putih bersih bodi seksi. Pokoknya isinya daging semua Bro. Di kala suaminya pergi, ke situlah Farid membawakan misinya.

Ternyata Firda mengimbangi, sehingga ketika Samsul masih sibuk kerja di kantor, dia kerjai Firda dengan skor 1-0 lewat tendangan penalty. Hari lain kembali Firda terima banjir gol di tempat lain, salah satunya di sebuah rumah kos-kosan elit. Entah pada permainan yang ke berapa, aksi mesum Firda – Farid ini kepergok Samsul. “Maju tak gentar, bini teman dibuat pacar…!” kata Samsul menyindir teman yang jadi seniman itu.

Dia heran, sebagai teman lama kok tega-teganya mengkhianati persahabatan, itu kan sama saja jeruk makan jeruk. Karenanya Samsul lalu melapor ke Polsek Tamalate, juga organisasi advokat tempat Farid bernaung. Dia minta pada asosiasi pengacara itu untuk memecatnya, sekaligus mencabut izin prakteknya. “Kalau sudah tak punya uang, pasti tak berkutik dia.”, ujar Samsul.

Kantong kosong, si entong bakal bengong. (GTS)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT