Hadapi Resesi, Pemerintah Diminta Jaga Daya Beli Masyarakat Serta Konsumsi Domestik

Kamis 22 Des 2022, 18:32 WIB
Kebutuhan bahan pangan mengalami peningkatan saat Natal dan Tahun Baru. (dok.poskota)

Kebutuhan bahan pangan mengalami peningkatan saat Natal dan Tahun Baru. (dok.poskota)

Sementara itu, Direktur Eksekutif Segara Institute Piter Abdullah mengatakan, sejumlah lembaga internasional mengoreksi pertumbuhan ekonomi Indonesia karena faktor ketidakpastian global. Namun satu hal, proyeksi tersebut masing positif.

"Mereka mengoreksi karena faktor ketidakpastian global. Memang banyak hal yang harus diwaspadai. Tapi kalau kita cermati ada kesamaan pandangan bahwa indonesia akan tetap tumbuh positif tahun 2023," kata Piter, Rabu, 21 Desember.

Perbedaannya, lanjut Piter, adalah besaran ekonomi akan tumbuh. Pertumbuhan ekonomi di kisaran 4 sampai dengan 5 persen adalah baseline scenario, jika pandangan optimisnya bisa di atas 5 persen.

Piter mengatakan, kestabilan dalam negeri perlu diwaspadai. Sebab perekonomian Indonesia lebih disupport oleh permintaan domestik. Kalau permintaan domestik tetap terjaga, kata dia, maka ekonomi akan tumbuh baik.

"Yang lebih perlu diantisipasi adalah pandemi COVID-19 yang belum sepenuhnya berakhir. Jangan sampai terjadi seperti di China. Risiko ini yang harus dimitigasi," tandas Piter. (Wanto)

Berita Terkait

News Update