JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Wapres K.H Ma’ruf Amin menegaskan bahwa penindakan korupsi, termasuk operasi tangkap tangan (OTT) akan berkurang apabila langkah pencegahan dan pendidikan anti korupsi berjalan dengan baik.
"Jadi kalau pencegahan dan pendidikan ini sudah berhasil mungkin penindakan itu bisa tidak ada,” tegas Wapres saat memberikan keterangan pers usai menghadiri acara Pemberian Anugerah Revolusi Mental Tahun 2022, di Jakarta, Rabu (21/12/2022).
Seperti diketahui, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hingga kini masih kerap melakukan OTT terhadap para pejabat pemerintahan dan anggota legislatif serta juga dari pihak swasta yang terlibat tindak pidana korupsi.
Tindakan OTT belakangan dilakukan KPK terhadap Wakil Ketua DPRD Jawa Timur (Jatim) Sahat Tua P Simandjuntak.
Politikus senior Partai Golkar itu dijerat sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap dalam pengelolaan dana hibah Provinsi Jatim, Rabu lalu (14/12/2022).
Menurut Wapres, KPK telah merumuskan upaya pemberantasan korupsi di tanah air secara komprehensif menggunakan strategi Trisula Pemberantasan Korupsi, yakni pendidikan, pencegahan, dan penindakan.
"Tapi kalau ini masih belum berhasil, pendidikan dan pencegahan, mungkin akibatnya ada dalam penindakan,” ujarnya.
Untuk itu, Wapres pun mengharapkan agar upaya pencegahan korupsi, khususnya melalui pendidikan antikorupsi terus digencarkan, sehingga ke depan tidak perlu banyak penindakan.
"Barangkali itu saya kira, tapi secara menyeluruh memang yang dilakukan di dunia, di manapun, termasuk KPK itu menggunakan pendekatan Trisula ini, yaitu pendidikan, pencegahan, dan penindakan,” tambahnya.
Mendampingi Wapres dalam keterangan pers kali ini, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy serta Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi. (johara)