JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pengamat Transportasi, Azas Tigor Nainggolan kembali menyoroti puluhan bus gandeng scania milik PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) yang tidak beroperasi di Pulo Gadung, Jakarta Timur saat jam sibuk.
"Siang ini saya kembali mendapat kiriman foto dan video pengaduan tentang keberadaan sekitar 40 unit bus Scania milik PT Transjakarta yang diparkir saat jam sibuk di pool Perintis, jln Perintis Kemerdekaan no 1, Pulogadung, Jakarta Timur," ujar Tigor dalam keterangan tertulisnya yang diterima Poskota, Rabu (21/12/2022).
Ia pun mengaku, bahwa beberapa waktu lalu dirinya juga mendapat foto dan video bus Transjakarta yang mangkrak atau diparkir di pool Pinangranti. Namun ketika ia angkat ke publik foto dan video tersebut. Manajemen PT Transjakarta menjawab bahwa itu dioperasikan sekitar 70 persen dan bergantian beroperasinya.
"Padahal kondisi busnya sudah memprihatinkan, banyak bagian yang sudah berkarat dan ban kempes tanda sudah lama tidak dioperasikan," kata Tigor.
Oleh karen itu, Tigor pun ingin mendapatkan alasan dari pihak PT Transjakarta terkait puluhan bus Scania milik Transjakarta yang diparkir atau mangkrak di pool Perintis Pulogadung?.
"Jika memang benar diparkir pada saat jam sibuk, ini sangat memprihatinkan karena setiap jam sibuk pagi atau sore kita melihat penumpukan penumpang Transjakarta di halte dan dalam bus, seolah PT Transjakarta kekurangan unit bus," tuturnya.
Sebagaimana prioritas PJ Gubernur, Heru Budi Hartono memecahkan masalah kemacetan Jakarta dan banyak keluhan pelanggan dimana padat dan menumpuk di halte bus Transjakarta, seharusnya semua bus tersebut dijalankan.
"Sekali lagi foto dan video ini diambil pada hari selasa, 20 Desember 2022, sekitar jam 9 pagi di Pool Transjakarta Perintis, Pulogadung," tegas Tigor
Ia juga mengatakan, terkait mangkraknya puluhan bus Transjakarta sangat memprihatinkan, mengingat sebelumnya ada puluhan bus low entry Metrotrans yang ditelantarkan di Pool Pinang Ranti. "Artinya, pihak Transjakarta tidak peduli dengan pelayanan," kata dia.
Ia pun menyebut, akan berpotensi merugukin negara apabila bus Transjakarta tersebut mangkrak atau tidak lagi beroperasi
"Akibatnya, negara bisa rugi ratusan miliar. Harga bus gandeng Scania Rp 5,8 Milyar per unit. Apabila ada 30 bus tidak dijalankan, maka ada potensi kerugian negara Rp 174 Milyar," ucapnya.