Letkol, Apa Kata Dunia?

Kamis 15 Des 2022, 05:26 WIB
Ilustrasi TNI. (Karikaturis: Poskota/Suroso Imam Utomo)

Ilustrasi TNI. (Karikaturis: Poskota/Suroso Imam Utomo)

"Apa kata dunia?". Mungkin kutipan kata-kata ini tak asing di telinga rakyat Indonesia, yang kini berusia di atas 40 tahun. Kutipan dari film Naga Bonar.

Naga Bonar, yang diperankan oleh Deddy Mizwar, adalah seorang pencopet di Medan yang sering keluar-masuk penjara Jepang.

Sepulang dari penjara, ia mendapat kabar bahwa Belanda sudah memasuki wilayah Indonesia dengan maksud untuk berkuasa lagi. Naga Bonar pun menjadi tentara garis depan dalam perlawanan terhadap Belanda.

Sekali waktu, anak buah Naga Bonar berembuk. Mereka membincangkan strategi untuk menghadapi Belanda. Besok hari, mereka akan merundingkan pembatasan garis demarkasi.

“Untuk berunding dengan tentara Belanda, masing-masing kita harus punya pangkat, supaya mereka segan,” kata Lukman, si juru bicara markas.

Tidak tanggung-tanggung, pimpinan mereka Naga Bonar diberikan pangkat tertinggi: Marsekal Medan.

Alasannya, Marsekal Medan (field marshal) itulah pangkat yang disandang para panglima besar dalam Perang Dunia II.

Tapi dalam kenaifannya, Naga Bonar menolak dan salah pengertian. Dia minta pangkatnya ditambahkan menjadi Marsekal Medan-Lubuk Pakam.

Lukman yang sekolahnya paling tinggi itu mengatakan, pangkat demikian tidak ada.

Naga Bonar jadi emosi. "Kalau tak ada, ya dibikin!” hardik Naga Bonar dengan logat Medannya yang kental.

Akhirnya disepakati, pangkat Naga Bonar menjadi jenderal. Murad jadi kolonel. Pardjo jadi letnan kolonel, dan Lukman jadi mayor. Sementara Bujang, asistennya Naga Bonar, diberi pangkat kopral.

News Update