PKS Sebut Slogan Baru Pj Heru Budi Tak Motivasi Warga Jakarta untuk Kehidupan yang Lebih Baik

Selasa 13 Des 2022, 16:39 WIB
Pj Gubernur Heru terangkan soal WFH bagi karyawan di Jakarta saat musim hujan.(Ist)

Pj Gubernur Heru terangkan soal WFH bagi karyawan di Jakarta saat musim hujan.(Ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono mengubah slogan yang dibesut Gubernur sebelumnya Anies Baswedan dari 'Jakarta Kota Kolaborasi' menjadi 'Sukses Jakarta untuk Indonesia.

Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik DKI Jakarta Raides Aryanto, bahwa tidak ada pergantian logo. Sebab nantinya slogan itu bersanding dengan logo resmi Pemprov DKI yakni +Jakarta atau Plus Jakarta. 

Ia juga minta, slogan baru ini diharapkan menjadi pendukung sekaligus mengajak masyarakat, untuk bersinergi mengantarkan ibu kota dari Jakarta ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Merespon hal tersebut, Sekretaris Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta, Muhammad Taufik Zulkifli atau yang akrab disapa MTZ menilai, bahwa slogan baru besutan Pj Heru Budi tidak bagus. Menurutnya, tidak memotivasi warga Jakarta yang tersemat dari slogan itu. 

"Slogan yang sekarang gak keren, gak milenial dan tidak menuntun/memotivasi warga Jakarta tentang apa yang mesti mereka lakukan untuk memajukan Jakarta," ujar MTZ saat dikonfirmasi, Selasa (13/12/2022).

Politikus PKS Dapil Jakarta Timur ini berpendapat, bila dibandingkan dengan slogan eks Gubernur Anies Baswedan ada maksa yang tersirat untuk membangun kota Jakarta. 

"Bandingkan dengan Jakarta Kota Kolaborasi (slogan Anies). Bandingkan Maju Kotanya, Bahagia Warganya (jargon Anies)," sindirnya.

Menurut MTZ lagi, slogan Sukses Jakarta untuk Indonesia tidak ada untaian kata agar warga Jakarta bisa termotivasi untuk mensongsong kehidupan yang lebih baik. 

"Juga tidak memotivasi harapan warga Jakarta untuk kehidupan yg lebih baik di masa yang akan datang," cetus dia.

Maka demikian, legislator Kebon Sirih ini menilai, Pemerintahan Jakarta dikepemimpinan Pj Heru Budi tidak kreatif dan tidak mempunyai makna untuk membangun karakter warganya. 

"Mungkin Pemda DKI Jakarta yang sekarang kesulitan mencari konsultan branding," ungkapnya. (Aldi)

Berita Terkait

News Update