ADVERTISEMENT

Wali Murid dan Ormas Buat Pagar Betis Hadang Petugas Satpol PP yang akan Rubuhkan SDN Pondok Cina 1

Minggu, 11 Desember 2022 11:09 WIB

Share
Wali Murid Pocin 1 sedang negosiasi dengan Kasat Pol PP Kota Depok Lienda masih mempertahankan sekolahan untuk tidak digusur. (Angga)
Wali Murid Pocin 1 sedang negosiasi dengan Kasat Pol PP Kota Depok Lienda masih mempertahankan sekolahan untuk tidak digusur. (Angga)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

DEPOK, POSKOTA.CO.ID - Wali murid masih bertahan dengan menutup pagar Sekolah SDN Pondok Cina (Pocin) 1, menghalangi pergerakan anggota Satpol PP Kota Depok untuk menggusur sekolah putra-putrinya.

Berdasarkan pantauan Poskota di lokasi, sejumlah massa baik dari organisasi masyarakat dan wali murid masih melakukan perlawanan membuat pagar betis di depan pagar SDN Pocin 1 untuk mencegah anggota Pol PP masuk.

Sementara itu Mariamah (60), warga asli Pondok Cina yang juga alumni dari SDN Pocin 1 menginginkan dari polemik penggusuran gedung SDN Pondok Cina 1 dapat segera diselesaikan.

"Sebeluh digusur paling tidak ada gedung pengganti nya dulu. Karena SDN Pocin 1 ini merupakan sekolah pertama yang ada di Depok," ujar Mariamah, alumni SDN Pocin 1 tahun 1976 kepada Poskota di lokasi, Minggu (11/12/2022) siang.

 

Sementara itu untuk lokasi sekolah yang merger d SDN Pocin 3 dan 5, menurut Mariamah masih juga kekurangan untuk ruang kelas bagi pelajar dari SDN Pocin 1.

"Untuk SDN Pocin 1 akreditas A sedangkan untuk Pocin 3 dan 5 akreditas B sehingga untuk skala pendidikan masih jauh dengan Pocin 1," katanya.

Terpisah Sunarto alias Bang Teto (52) menambahkan sekolah SDN Pocin 1 memiliki sejarah bagi Kota Depok lantaran sekolah SD tertua pertama yang ada di Depok.

"Dulu status lahan sekolah ini wakaf tokoh masyarakat Pondok Cina menyerahkan untuk dijadikan sebagai Sekolah Rakyat. Masyarakat Kelurahan Pondok Cina bermanfaat untuk pendidikan sampai akreditas sekolah mencapai A," ungkap Sunarto alumni SDN Pondok Cina tahun 1983. (Angga)

ADVERTISEMENT

Reporter: Angga Pahlevi
Editor: Tri Haryanti
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT