SI SOBAR, 28, dari Lumajang (Jatim) ini cekak rejekinya, cekak pula pemikirannya. Cuma karena istrinya, Kasmi, 25, terima telepon lelaki, langsung dituduh selingkuh. Tanpa mikir resikonya, istri yang baru bertandang ke rumah family dijemputnya pakai sepeda motor, lalu di jalan daerah persawahan Kasmi pun dieksekusinya.
Kawin siri itu sah di mata agama, tapi tidak dapat pengakuan dari negara. Misalkan suami ASN, istri siri tak bisa dapat tunjangan keluarga. Banyak pula terjadi, janda ASN sengaja kawin siri agar tunjangan pensiun suaminya tidak hilang. Itu namanya janda serakah, karena mau dapat dua-duanya; benggol dapat, bonggol pengganti juga tetap terima.
Lalu bagaimana dengan Sobar dari Kecamatan Randuagung Lumajang ini? Dia bukan ASN kok berani kawin siri? Bisa ditebak, karena dia tak punya penghasilan yang jelas, sehingga maunya dapat paha tapi dengan cara pahe (paket hemat). Meski nikah resmi gratis, tapi bayar mahar dan ongkos resepsi kan tidak murah. Lebih ekonomis dengan kawin siri. Dengan SIM sementara ini, Sobar sudah bebas dan sah “mengendarai” Kasmi tanpa ditilang polisi.
Tapi ternyata Sobar ini cekak rejekinya, cekak pula pemikirannya. Hanya melihat istri terima telepon dari lelaki, langsung dicecar dengan pertanyaan, siapa dia? Ketika hanya dijawab dari teman, Sobar jadi hilang kesabarannya. Seharian dia memikirkan telpon misterius. “Pastilah dari PIL-nya. Kalau bukan, kenapa Kasmi tak mau sebut nama?” begitu kesimpulan bikinan sendiri.
Sobar pun mengasah clurit, Kasmi yang baru bertandang di rumah family di lain desa dijemputnya, diajak pulang. Setibanya di tengah bulak (sawah) Kasmi diturunkan. Meski Kasmi mengaku yang telepon sekedar teman, tak percaya juga. Kasmi langsung dibacok celurit berulangkali hingga wasalam di tempat. Sobar ditangkap polisi beberapa hari kemudian di Sampang, di rumah keluarganya.
Dasar Sobar, pendek pemikirannya, pendek pula sumbunya. (GTS)