Pada komponen blok silinder terdapat beberapa cabang silinder, dan setiap silinder memiliki satu piston di bagian ujungnya. Penting untuk diketahui bahwa pada bagian batang piston akan terhubung dengan poros engkol.
Kombinasi antara gerakan naik turun dari piston dan poros engkol akan berfungsi sebagai penggerak engkol. Selain itu, bagian atas pada komponen ini akan secara otomatis terhubung pada cylinder head.
Sedangkan pada bagian bawahnya akan terhubung dengan karter. Biasanya blok silinder akan dibuat menggunakan bahan yang tebal dan kuat seperti cast iron. Bahan jenis ini mampu menjadi topangan bagi komponen yang lain seperti cylinder head, piston dan masih banyak lagi yang lainnya.
3. Silinder
Silinder adalah salah satu komponen mesin mobil yang berfungsi untuk memindahkan serta membentuk panas sehingga menjadi tenaga mekanik. Oleh sebab itu, penting untuk memastikan agar tidak terjadi kebocoran gas yang berada di antara piston dan silinder. Tujuannya agar mesin mobil bisa menghasilkan tenaga yang lebih maksimal.
Meski terbilang rumit, namun hal ini sangat penting untuk diperhatikan. Namun, jika ada komponen mesin mobil yang mengalami kerusakan. Maka, ganti dengan suku cadang asli sesuai komponen aslinya. Beberapa silinder mobil biasanya akan ditata sejajar dalam satu blok.
4. Piston
Piston adalah komponen mesin mobil yang kuat dan tahan terhadap suhu panas serta tekanan yang tinggi. Hal tersebut dikarenakan komponen ini berhubungan langsung dengan sistem pembakaran.
Oleh sebab itu, piston juga sering disebut jantung mesin pada sebuah kendaraan. Energi yang dihasilkan oleh piston adalah tenaga gerak. Proses naik turunnya piston akan menghasilkan energi yang diteruskan pada bagian engkol. Selanjutnya, energi tersebut akan dilanjutkan pada sistem penggerak roda.
5. Connecting Rod
Connecting Rod atau yang disebut sebagai batang piston berfungsi sebagai penghubung energi yang dihasilkan piston agar bisa menuju ke bagian komponen poros engkol dengan lancar.
Tanpa adanya connecting rod, energi yang disalurkan dari piston menuju poros engkol tidak akan bisa maksimal. Hal ini bisa menyebabkan mobil tidak dapat melaju dengan kencang.