ADVERTISEMENT

Bongkar Pasang Pj Gubernur DKI, Strategi atau Blunder?

Sabtu, 10 Desember 2022 06:00 WIB

Share
Pj Gubernur DKI, Heru Budi Hartono. (foto: aldi)
Pj Gubernur DKI, Heru Budi Hartono. (foto: aldi)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Oleh: Kang Tatang Suherman, Wartawan Poskota

Di Piala AFF 2020, Pelatih Indonesia Shin Tae-yong sempat jadi sorotan. Publik bola mempertanyakan keputusan STY yang bongkar pasang pemain saat Indonesia melawan Singapura. Meski sudah unggul 1-0, STY melakukan bongkar pasang pemain. Beberapa pemain ditarik dan diganti.

Publik pun menganggap STY melakukan blunder. Apalagi setelah Timnas kebobolan sehingga kedudukan menjadi 1-1. Keputusan pelatih asal Korea Selatan melakukan bongkar-pasang ini dianggap sebagai keputusan yang brutal.

Beruntung diantara kritik publik masih ada yang bersuara bijak yakni menyebut bahwa aksi STY bukan blunder melainkan sebuah strategi mengaburkan lawan lantaran Singapura masih akan berhadapan lagi dengan tim Indonesia, sepekan setelah ini.

Apa yang dilakukan STY, hampir mirip kini dilakukan oleh Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono. Hanya dalam waktu relatif singkat sejak diangkat menjadi Pj, Heru terus melakukan bongkar pasang pejabat DKI. Ada yang menyebut Heru sedang bersih-bersih dari orang yang diangkat oleh gubernur terdahulu yakni Anies Baswedan.

Meski menuai sorotan, Heru bergeming. Pak Gubernur baru saja mencopot Sekda Marullah Matali. Sebelumnya Heru juga sudah membersihkan sejumlah pejabat mulai dari Jakpro, MRT dan sejumlah pejabat BUMD lainya.

Protes keras datang dari ketua umum Forkabi (Forum Komunikasi Anak Betawi) Abdul Ghoni yang mengatakan tindakan Heru melukai etnis Betawi. Ghoni yang juga anggota DPRD DKI ini menerima banyak pengaduan dari berbagai kelompok etnis Betawi.

Kebijakan Pj Gubernur Heru membongkar pasang pejabat ini bisa juga sebagai strategi seperti halnya yang dilakukan STY terhadap Timnas Indonesia? Bisa jadi betul karena Heru sedang membangun pondasi untuk mempercepat pembangunan di Jakarta.

Hal ini diamini oleh Gembong Warsono, anggota DPRD DKI Jakarta. Dia mengatakan bahwa penggantian Marullah merupakan strategi Pj Gubernur yang menginginkan bahwa roda pemerintahan berjalan dengan baik. Pj Gubernur menurut Gembong butuh orang yang bisa membantu dia. Oleh karena itu Heru  mengganti sejumlah pejabat dengan orang yang bisa bekerjasama dengan dirinya.

Terlepas dari strategi yang tengah dilakukan Pj Gubernur Heru, kita berharap bahwa apa yang dilakukan Heru bisa membuat Jakarta lebih bagus, lebih baik dan masyarakat sejahtera. Heru bukan sebagai pilihan rakyat, tetapi kalau bisa membuat masyarakat Jakarta puas, maka Heru akan diapresiasi. (*)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT