ADVERTISEMENT

Korban Gempa Cianjur Dapat Pemulihan Mental Lewat Trauma Healing

Kamis, 8 Desember 2022 20:54 WIB

Share
Korban gempa Cianjur, Jawa Barat mendapat pemulihan mental lewat trauma healing. (Ist)
Korban gempa Cianjur, Jawa Barat mendapat pemulihan mental lewat trauma healing. (Ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Kunjungan ini pum memberikan kesan tersendiri bagi Hindra Gunawan, Founder TRE Indonesia & SHAKA Foundation, karena para korban terlihat sangat guyub dan saling peduli satu sama lain. 

"Mereka welcome sekali, sangat mudah diajak kerja sama dan bahkan Kepala Desa sendiri ikut turun membantu kami berinteraksi dengan para korban. Beberapa Relawan dan Ibu-Ibu di sini juga menemani kami dari pagi sampai sore untuk pindah dari satu tenda ke tenda lain dan memberikan pelatihan" ujar Hindra dalam keterangannya, Kamis (8/12/2022)

Ia mengungkapkan, setidaknya ada 310 orang (termasuk anak-anak) mengikuti pelatihan TRE ini. Dampaknya pun bisa dirasakan langsung oleh para peserta. Setelah menjalani pelatihan, mereka terlihat lebih tenang dan bahagia, setelah sebelumnya rasa was-was akan ada gempa susulan tergambar jelas di wajah mereka.

"Banyak korban yang susah tidur karena merasakan hatinya tidak tenang. Hebatnya TRE, kita tidak perlu menceritakan masalah yang sedang kita alami atau tau apa sumber masalah yang bisa membuat kita stress. Tidak perlu nasehat juga. Hanya perlu dipicu dengan beberapa gerakan sederhana seperti senam, maka tubuh kita sendiri yang akan secara otomatis melakukan gerakan yang diperlukan untuk melepaskan trauma itu," ungkap Hindra.

Menurutnya, anak-anak di sini antusias sekali. Sebab mereka bahkan tidak perlu tau apa yang terjadi, mereka have fun, bergembira dan banyak tertawa pada saat dan sesudah mengikuti pelatihan TRE, karena pelepasan trauma sudah terjadi pada saat tubuh mereka bergetar. 

"Bahkan ketika kami kembali lagi ke tenda yang sama untuk membagikan TRE kepada yang belum sempat ikut sebelumnya, karena banyak korban juga yang sudah bekerja di sawah saat kedatangan kami tadi. Nah, anak-anak yang sudah ikut tadi mau ikut lagi untuk kedua kalinya, dan waktu kami tanya, kenapa mau ikut lagi, mereka bilang habis ikutan tadi rasanya enak, jadi mau ikut terus," katanya sambil tertawa.

Lanjut, Hindra pun mencontohkan, salah seorang bernama Ruby. Ia adalah seorang anak korban Gempa yang mengikuti pelatihan TRE. Di saat melakukan sesi TRE, otomatis tangannya menutupi telinga. Ketika selesai, ia baru bercerita bahwa sebelumnya ia takut mendengar suara teriakan orang. Dan sekarang Ruby kecil sudah tidak takut lagi apabila mendengar suara yang keras.

"Jadi kenapa mereka mau lagi? ini menunjukkan bahwa pelepasan trauma melalui TRE membuat mereka merasa nyaman, rileks, perasaan jadi lega dan tenang. Efek ini langsung mereka rasakan saat dan sesudah pelatihan. Pelatihan ini tanpa perlu nasihat dan ini sangat natural, murni dari tubuh sendiri berdasarkan kecerdasan tubuh yang dikaruniakan Tuhan kepada kita," jelas Hindra.

Tak hanya itu, dikatakan Hindra, beberapa korban dan Relawan juga merasakan dampak yang luar biasa dari pelatihan ini. Mereka yang tadinya merasa sering sakit kepala, pusing, atau badannya pegal-pegal sudah merasa problem fisiknya berkurang. 

"Kini mereka merasa bugar dan bisa tidur nyenyak hanya dengan mengikuti 1 kali latihan," tandasnya. (Aldi)
 

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Aldi Rinaldi
Editor: Deny Zainuddin
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT