ADVERTISEMENT

Gerogoti Perusahaan Inti, Erick Thohir Akan Pangkas 600 Anak dan Cucu BUMN

Selasa, 6 Desember 2022 18:34 WIB

Share
Menteri BUMN Erick Thohir bangga atas capaian yang diraih oleh PNM melalui program PNM Mekaar. (Foto: Dok. BUMN)
Menteri BUMN Erick Thohir bangga atas capaian yang diraih oleh PNM melalui program PNM Mekaar. (Foto: Dok. BUMN)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTAPOSKOTA.CO.ID - Menteri BUMN Erick Thohir kembali menegaskan rencananya untuk terus mengurangi jumlah anak-cucu  perusahaan pelat merah.

Erick menilai, banyaknya jumlah anak dan cucu BUMN kerap mengganggu usaha inti.

Tak hanya mengambil langkah pembubaran, Erick juga melirik opsi penggabungan atau merger jenis usaha yang serupa.

"Yang jumlahnya banyak sekali harus dikurangi, karena kenapa? Kriteria daripada jumlah anak cucu yang memang hari ini Permennya pun saya sudah keluarkan, tidak boleh membikin anak cucu tanpa persetujuan kita," kata Erick dalam keterangannya, Selasa, (6/12/2022).

"Bukan berarti kita arogansi atau tidak percaya dengan BUMN-nya tetapi kalau terus beranak dan anak, cucunya akhirnya menggerogoti holding yang sudah sehat, ya akhirnya itu sama aja bohong," lanjut Erick.

Erick mengungkapkan setidaknya sudah ada 173 anak usaha BUMN yang dipangkas.

Namun, melalui akun Instagram pribadinya, Erick mengaku ingin memangkas hingga 600 anak-cucu BUMN dengan catatan, prosesnya dilakukan secara bertahap.

Erick mengatakan penutupan anak usaha BUMN hanya akan dilakukan jika anak usaha tersebut sebagai perusahaan cangkang atau shell company.

Menurut Erick, kehadiran shell company tidak terlepas pada aturan-aturan di kementerian lain dalam menggarap suatu proyek.

"Kan itu sebenarnya tidak perlu dan itu yang akhirnya ngapain terlalu banyak shell company yang sebenarnya bisnisnya sama. Nah itu seharusnya bisa dimergerkan," ucapnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Wanto
Editor: Idham Kurniawan
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT