DPR Ingatkan Yudo Margono Masa Tugas Jadi Panglima TNI Hanya Setahun: Optimalkan Seluruh Kekuatan

Sabtu 03 Des 2022, 21:55 WIB
Kasal Laksamana Yudo Margono saat fit and proper test di Komisi I DPR. (foto: poskota/rizal)

Kasal Laksamana Yudo Margono saat fit and proper test di Komisi I DPR. (foto: poskota/rizal)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Selangkah lagi  Laksamana Yudo Margono menjadi Panglima TNI menggantikan Jenderal Andika Perkasa. Hal itu karena Laksamana TNI Yudo Margono telah menjalani  Uji Kelayakan dan Kepatutan (fit and proper test) dan mendapat persetujuan di Komisi I DPR untuk menjadi Panglima TNI.

Satu langkah lagi, persetujuan itu dibawa ke tingkat rapat paripurna DPR untuk pengembilan persetujuan. Bila disetujui rapat paripurna DPR maka Presiden jokowi tinggal melantik Laksamana TNI Yudo Margono menjadi Panglima TNI.

Untuk itu, sejak sekarang anggota Komisi I DPR Dave Laksono mengingatkan  Yudo Margono bahwa masa tugas menjadi Panglima TNI hanya setahun, relatif singkat, yakni sampai 1 Desember 2023.

Untuk itu Dave berharap Laksamana Yudo Margono bisa menjalankan tugas secara sistematis dan dapat mengoptimalkan segala upaya agar pertahanan dan keamanan Indonesia menjadi lebih baik lagi dengan waktu yang hanya setahun itu.

“Masa tugas Beliau itu kalau dilihat aturan, hanya sampai tahun depan. Paling lambat 1 Desember 2023, itu waktunya sedikit. Akan tetapi waktu yang sedikit itu cukup untuk dilakukan bila bekerjanya secara sistematis," kata Anggota Komisi I DPR yang nama lengkapnya Dave Akbarshah Fikarno itu.

Dave berharap Yudo Margono bisa mengoptimalkan seluruh kekuatan agar target-target dapat tercapai.

"Kita harapkan beliau itu bisa mengoptimalkan seluruh kekuatan yang beliau miliki, matra yang ada semua bisa saling berkoordinasi dan menjalankan tugasnya dengan baik. Sehingga semua objektivitas dan juga target-target dapat tercapai,” ujar Dave, Jumat (2/12/22).

Selain itu, Dave juga menekankan mengenai masalah keamanan di Papua, Aceh, hingga di Laut Cina Selatan. Menurutnya, harus ditinjau kembali apakah Sumber Daya Manusia (SDM) dan sistem teknologi pertahanan sudah optimal atau belum. 

“Atau kita ikut berinvestasi dengan membeli peralatan tempur yang lebih banyak? Tapi harus dilihat juga kemampuan perekonomian Indonesia agar uang dan waktu yang ada itu dapat dioptimalkan dengan baik,” sambung Politisi Fraksi Partai Golkar ini.

Selain poin-poin tersebut, Dave juga berharap calon panglima TNI Laksamana Yudo Margono harus mempersiapkan strategi untuk menghadapi ancaman tidak terduga dan dapat terjadi kapan saja agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terutama dalam hal mempertahankan dan melindungi NKRI.

“Ancaman-ancaman serangan dari luar selalu ada, baik dari di Cina Selatan, Selat Malaka, penyelundupan terus juga demoralitas prajurit juga selalu ada, terus juga masalah penegakan hukum. Hal itu menjadi poin-poin utama untuk kita kerjakan dengan tepat” tutupnya. 

Berita Terkait

News Update