Tim Wartawan dan Fotografer Gelar Aksi Peduli untuk Korban Gempa Bumi di Cianjur

Jumat, 2 Desember 2022 17:20 WIB

Share
Wartawan dan Fotografer Beri Bantuan Korban Gempa Bumi di Cianjur. (ist)
Wartawan dan Fotografer Beri Bantuan Korban Gempa Bumi di Cianjur. (ist)

CIANJUR, POSKOTA.CO.ID - Hingga kini korban bencana alam gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat, yang memakan korban hingga ratusan jiwa masih membutuhkan uluran tangan dari masyarakat.

Para jurnalis dan fotografer yang tergabung dalam tim 'Permata Sanny Peduli' menggelar aksi sosial untuk para korban bencana tersebut.

Para wartawan dan fotografer tersebut menyambangi lokasi pengungsian di Desa Ciputri, Kecamatan Pacet dan Desa Sukamulya, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, kemarin.

Bersinergi dengan Tim Reaksi Cepat (TRC) Solidaritas Merah Putih (Solmet), bantuan berupa tenda pleton, terpal, ratusan paket sembako, diapers dan selimut telah diterima sebagian korban yang terdampak.

"Turut berdukacita atas musibah gempa yang menimpa saudara kita di Cianjur. Semoga diberi ketabahan dan kembali bangkit dari bencana ini. Kami menyalurkan sejumlah bantuan kepada korban secara langsung di daerah Pacet dan Cugenang. Alhamdulillah semua berjalan dengan lancar, semoga bantuan yang kami  berikan bermanfaat bagi korban di sana," ucap Permata Warokka, penggagas tim 'Permata Sanny Peduli'. 

Medan yang cukup berat untuk sampai di lokasi pengungsian terutama di Kecamatan Cugenang terbayar dengan sambutan hangat para korban.

Terlihat disepanjang jalan menuju lokasi pengungsian hampir keseluruhan bangunan rumah rata dengan tanah.

"Ternyata apa yang kita lihat di postingan medsos itu tidak sesuai dengan kenyataan. Para korban sangat membutuhkan uluran tangan kita. Sebelumnya tim kami bekerjasama dengan TRC Solmet untuk mapping di lokasi mana yang benar benar membutuhkan. Sehingga bantuan ini bisa diterima langsung kepada korban," sambung Permata.

Seperti yang disampaikan Boim (34) warga Desa Cirumput, Cugenang mengaku menyayangkan pemberitaan yang tak sesuai dengan kenyataan.

"Sebenarnya kami masih membutuhkan tempat yang layak untuk berteduh. Tenda pengungsian yang disediakan sudah terisi penuh. Pembagian ke daerah yang sulit terjangkau belum merata, daerah kami masih kekurangan tenda," beber Boim.

Halaman
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar