Kepala BMKG: Jakarta Tidak akan Jadi Pusat Gempa

Jumat, 2 Desember 2022 08:21 WIB

Share
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati. (ist)
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati. (ist)

JAKARTA , POSKOTA.CO.ID - Gempa  bumi berkekuatan M 5,6  telah mengguncang Kabupaten Cianjur, akibatnya tentu  berdampak dahsyat bagi warga dan alam disana.  Betapa tidak, Gempa  yang dahsyat itu telah menelan sebanyak  268 korban tewas dan ribuan bangunan hancur. 

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan gempa tersebut diduga akibat dari pergerakan Sesar Cimandiri.

"Diduga ini merupakan pergerakan dari Sesar Cimandiri, jadi bergerak kembali. Efeknya berupa getaran dengan intensitas kuat hingga sangat kuat, tetasa sampai Jakarta dan hampir selutuh Wilayah Jabar, yang kemudian mengakibatkan kerusakan bangunan, longsoran serta korban jiwa," kata Dwikorita.

Dwikorita mengatan, dampak gempa Cianjur getarannya  bisa sampai ke Jakarta. "Meski begitu, Jakarta tidak akan menjadi pusat gempa," ucapnya menepis berita hoaks yang  sempat beredar di media sosial yang menyebut Jakarta bisa menjadi pusat gempa.

Gempa Cianjur yang diidentifikasi sebagai gempa dengan periode 20 tahunan ini sebelumnya juga telah disampaikan oleh Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.  Dwi menyebutkan, gempa dengan kekuatan yang cukup tinggi ini sebelumnya juga pernah terjadi di Kabupaten Cianjur pada 1982 dan 2000.  

"Dari analisis kajian BMKG merupakan gempa dengan periode ulang kurang lebih 20 tahun. Sebelumnya tahun 2000 yaitu 22 tahun yang lalu dan sebelumnya lagi tahun 1982, 18 tahun yang lalu lagi," papar Dwikorita.

Kepala BMKG ini mengungkapkan bahwa pihaknya sebenarnya telah mencatat 6 peristiwa gempa dengan magnitudo yang cukup tinggi yang terjadi di Cianjur. 

Walau begitu,  Dwikorita menjelaskan, tiga fenomena gempa lainnya terjadi dengan rentang waktu yang lebih panjang dari 20 tahun. "Sebetulnya sudah enam kali ya, tetapi tiga kali sebelumnya memang lebih panjang puluhan tahun, lebih dari 20 tahun. Tiga kali terakhir ini 20 tahunan," ujar Dwikorita. 

Di sisi lain, berdasarkan laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kabupaten Cianjur menjadi daerah dengan morfologi wilayah yang pada umumnya berupa dataran hingga dataran bergelombang, perbukitan bergelombang hingga terjal yang terletak pada bagian tenggara Gunung Api Gede. 

Wilayah tersebut secara umum tersusun oleh endapan kuarter berupa batuan rombakan gunung api muda (breksi gunung api, lava, tuff) dan aluvial sungai.  (rizal)

Halaman
Reporter: Rizal Siregar
Editor: Tri Haryanti
Sumber: -
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar