ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Momen seperti itu menjadi peluang bagi kandidat untuk mengusung isu perubahan, tentu dengan memperhitungkan kendala yang bakal menghadangnya. Disinilah perlunya mengemas isu perubahan sesuai kebutuhan masyarakat, yang di dalamnya tak cukup dengan segudang kreasi dan inovasi, tetapi asas manfaat sekarang dan mendatang. Bukan program tambal sulam.
Begitupun menjelang gelaran pilpres 2024. Isu perubahan yang diusung sejumlah parpol, meski masih perlu dikaji, tetapi sudah mengindikasikan adanya ketertarikan publik.
Merujuk hasil survei terbaru LSI, terlihat kenaikan elektabilitas parpol yang menginisiasi lahirnya koalisi perubahan, yakni Nasdem, Demokrat dan PKS.
Apakah ini menjadi satu indikasi kehendak publik menuntut sebuah perubahan dalam politik dan kekuasaan? Jawabnya masih perlu dikaji lagi. Hasilnya dapat diketahui dari Pilpres dan Pileg serentak, Rabu legi, 14 Februari 2024.
Menjadi peluang bagi parpol untuk mengemas isu perubahan yang tidak saja menyita perhatian publik, juga menarik simpati dan partisipasi publik dalam menggunakan hak pilihnya. Tentu perubahan memajukan bangsa, bukan memundurkan atau melanggengkan dominasi kekuasaan. (jokles).
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT