Selain dinding, Madun juga mengeluhkan atap rumah kontrakan yang dia tempati itu, juga bukan terbuat dari material yang berat.
"Itu juga atapnya berbentuk fiber bukan seng. Itu juga bekas, bukan material baru. Gak tau dari mana itu," paparnya.
Madun mengaku mengontrak di rumah kontrakan tersebut karena murah. Selain itu, jika dilihat, kondisi rumah kontrakan awalnta juga bagus.
"Ngontrak di sini Rp 1 juta per bulan. Awalnya minat karena murah dan bagus ya. Terus dulu juga banyak yang udah booking,' ucapnya.
Terpisah, Plt Camat Grogol Petamburan, Joko Mulyono mengatakan, ada sebanyak 16 pintu rumah kontrakan yang terdampak.
Hanya saja, dari 16 pintu, ada sebanyak 12 pintu rumah kontrakan yang memang rusak parah usai diterpa angin kencang.
"Jadi dia pakai bahan bangunan semacam styrofoam yang di lem. Memang anti air dan anti api, tapi bahan tersebut ringan, sehingga pada saat angin kencang itu terbawa angin," kata Joko saat dikonfirmasi.
Ada sebanyak 16 KK terdiri dari 40 jiwa terdampak akibat rumah kontralan yang roboh tersapu angin kencang itu
Namun demikian, Joko memastikan korban saat ini sudah di posko pengungsian.
Mereka sudah diberikan bantuan sembako dan juga keperluan lainnya selama di posko.
"Kita sudah berikan bantuan sembako, makanan siap saji. Ada 14 matras di posko pengungsian. Posko pengungsian hanya satu," tukas Joko. (Pandi)