Nah Ini Dia: Residivis Bingung Mau Nikah Kok Malah Curi Tabung Gas

Minggu, 27 November 2022 07:15 WIB

Share

SI UNTUNG, 25, benar-benar lagi bingung. Ditodong menikahi pacar yang sudah hamil 3 bulan, tapi kok solusinya malah mencuri tabung gas melon 3 Kg. Memangnya uang segitu cukup buat nikah? Dipastikan gagal nikah karena Untung harus masuk penjara, kembali ke habitat lama. Dia memang seorang residivis.

Orang baik-baik maupun orang jelek-jelek, semua memiliki hajat paling dasar, yakni kebutuhan biologis. Kebutuhan tersebut hanya bisa disalurkan kepada pasangannya masing-masing, setelah diresmikan oleh pejabat KUA. Untuk biaya menikahnya sih gratis, tapi biaya walimahan (resepsi) dan mahar kan perlu biaya juga. Mau kawin gratisan lewat Hansip, sekarang Hansip kan sudah tidak ada.

Untung warga Dukuh Kupang, sebagai orang jelek-jelek (baca: residivis) kini dalam kondisi pusing 7 keliling. Soalnya ketika pacaran kebablasan, si doipun hamil. Kini keluarga calon mertua mendesak, dalam waktu dekat ini harus siap menikahi Surtini, 24, yang sudah kadung hamil karena “divaksin” Untung. “Sebetulnya aku tak mau punya mantu residivis, tapi karena kepepet ya apa boleh buat.” Kata ayah Surtini.

Sedikit kata-kata itu, tapi sengak didengar. Biaya nikah memang nol rupiah, tapi untuk lamaran? Terpaksa mutar otak, tapi tak dapat solusi juga. Saking pusingnya dia lalu menyatroni warung soto ayam di Jl. Sukarno-Hatta. Dua tabung gas melon berhasil diangkat setelah mencongkel pintu. Segesa saja dinaikkan ke motornya dan siap kabur.

Tapi sial, ulahnya ketahuan polisi yang pas patrol. Langsung saja dia ditangkap dan dibawa ke Polsek Kupang. Dalam pemeriksaan dia mengaku pusing untuk nikah pacarnya yang hamil. “Memangnya uang hasil mencuri tabung gas melon cukup  untuk biaya nikah?” tanya polisi. Kata Untung, biaya nikah ditanggung negara, dia hanya butuh uang untuk pegangan saja.

Uang pegangan gara-gara pegang-pegang doi sampai kebablasan. (GTS)

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar