“Mereka menentang perang dingin dan tidak menghendaki negara di Asia-Afrika untuk berpihak. Negara Asia-Afrika harus bebas menentukan sikapnya dalam melakukan hubungan internasional,” kisah Puan.
Ditambahkannya, hubungan masa lalu yang dekat ini tentu perlu ditumbuhkan lagi melalui berbagai program kerja sama yang dapat saling menguntungkan untuk semua pihak. Apalagi, kata Puan, Indonesia dan Kamboja telah menjalin persahabatan sejak abad 8-9 Masehi meski hubungan diplomatik kedua negara baru dimulai pada tahun 1957 dengan menganut prinsip-prinsip kemitraan.
“Saya berharap Indonesia dan Kamboja terus memperkuat hubungannya secara bilateral maupun secara regional dengan negara ASEAN lainnya, termasuk di bidang ekonomi, sosial dan politik,” tuturnya.(*/win)