ADVERTISEMENT

Anggota Samapta Polda Metro Jaya Berikan Trauma Healing untuk Korban Gempa di Cianjur

Minggu, 27 November 2022 18:39 WIB

Share
Danton 1 Kasie Pengamanan dan Penyalamatan (SiePamat) Dit Samapta Polda Metro Jaya, Iptu Rudi Hari memberikan trauma healing kepada korban gempa di pengungsian. (angga)
Danton 1 Kasie Pengamanan dan Penyalamatan (SiePamat) Dit Samapta Polda Metro Jaya, Iptu Rudi Hari memberikan trauma healing kepada korban gempa di pengungsian. (angga)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

 

CIANJUR, POSKOTA.CO.ID - Anggota Samapta Polda Metro Jaya melakukan trauma healing kepada para korban gempa di tempat pengungsian Kp. Gunung Lanjung II RT 02/07, Desa Cijedil, Kecamatan Cigenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Danton 1 Kasie Pengamanan dan Penyalamatan (SiePamat) Dit Samapta Polda Metro Jaya, Iptu Rudi Hari mengatakan dalam mengembalikan kondisi pisikis para korban pasca gempa khususnya anak-anak.

"Satu tim ada 10 anggota diturunkan di tenda pengungsian para korban gempa untuk diberikan trauma healing nyanyi-nyanyi dan diberikan hadiah," ujarnya kepada poskota di Posko Polri (Rumah Makan Ikan Bakar Cianjur), desa Cijedil, Kecamatan Cigenang, Kabupaten Cianjur Jawa Barat, Minggu (27/11/2022) sore.

Mantan Kanit Binmas Polsek Cimanggis Polres Metro Depok ini mengungkapkan pada waktu sedang memberikan trauma healing ada salah seorang balita mengalami kejang dan langsung di tolong.

"Anggota mencoba menolong balita perempuan berusia 9 bulan yang alami kejang dengan mendapatkan pertolongan pertama dari Dinkes Jawa Barat dan langsung dilarikan ke RSUD Cianjur," tuturnya.

Perwira jebolan SIP angkatan 43 menuturkan dalam kamp pengungsian terdapat sekitar 90 orang dewasa, anak-anak ada 29 orang, dan balita 4 orang.

"Situasi paling mendesak saat ini pada pengungsi membutuhkan selimut, karpet, pampers untuk anak-anak, makanan bayi, tisu basah dan kering," tuturnya.

Sementara itu Rudi menambahkan karena keterbatasan air bersih untuk sehari-hari para korban mempergunakan air minum mineral buat kebutuhan sehari-hari.

"Untuk mandi biasa para pengungsi turun ke kali. Jika lama kelamaan mempergunakan air kali buat mandi dan cuci pakaian dikhawatirkan akan dapat terkena penyakit kulit. Meski sampai saat ini belum ada masalah terkait ada penyakit kulit," tambahnya.

Selain itu untuk kebutuhan yang paling mendesak saat ini, lanjut Iptu Rudi adalah untuk MCK.

"Banyak dikeluhkan warga untuk buang air besar masih agak sulit. Jadi permintaan dari warga di kamp pengungsian Desa Cijedil membutuhkan mck," tutupnya. (angga)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT