ADVERTISEMENT

Tidak Lolos, Partai Republiku Indonesia Menduga Ada Permainan Data di KPU RI dan KPU Daerah

Kamis, 24 November 2022 15:48 WIB

Share
Ramses David Simanjuntak, Ketua Umum Partai Republiku Indonesi,. (ist)
Ramses David Simanjuntak, Ketua Umum Partai Republiku Indonesi,. (ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ketua Umum Partai Republiku Indonesia, Ramses David Simanjuntak menduga ada permainan data di KPU RI dan KPU Daerah. 

Perjuangannya belum dikabulkan, dan Partai  Republiku Indonesia tidak lolos untuk ikut Pemilu 2024.

Hal ini dikatakannya, terkait adanya isu permainan data dimana pemerintah diduga punya keinginan untuk membatalkan dan meloloskan partai politik (parpol) sebagai peserta Pemilu 2024.

"Ada dugaan permainan data di KPU RI dan KPUD. Bisa kami buktikan dengan data fisik yang telah diperiksa Bawaslu RI di persidangan dan kami dimenangkan dan dikabulkan," kata Ramses David, saat dihubungi, Kamis (24/11/2022).

Namun, lanjut Ramses David,  setelah dikabulkannya KPU  tetap tidak menerimanya dan tetap menyatakan tidak memenuhi syarat. 

"Dalam hal ini Sipol KPU Totally bermasalah sesuai dengan penjelasan di atas," tegasnya.

Ramses David menuntut jujur dan adil (Jurdil).  Itu sebabnya, pihaknya berharap dibuka semua data 9 parpol di verfikasi faktual.

"Kita menuntut jurdil, yang mana harus dibuka data itu keseluruhan antar partai yang di verifikasi faktual, baik 9 partai yang sudah verfikasi faktual maupun 5 partai yang dikabulkan Bawaslu gugatannya ke KPU," terangnya.

Terkait itu, jika dinyatakan tidak diloloskan KPUD (provinsi dan Kab/kota, red),  maka pihaknya akan mendatangi setiap KPUD.

"Partai republiku indonesia siap mendatangi KPUD-KPUD  apabila dinyatakan tidak lengkap kepengurusannya," tegas Ramses David meyakinkan. (rizal)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT