ADVERTISEMENT

Mengamankan Stok, Bulog Telah Mendapat Mandat untuk Lakukan Impor Beras

Kamis, 24 November 2022 17:12 WIB

Share
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso usai RDP dengn Komisi IV DPR. (Foto: rizal/poskota)
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso usai RDP dengn Komisi IV DPR. (Foto: rizal/poskota)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan Bulog telah mendapat mandat untuk melakukan impor beras oleh negara untuk mengamankan stok beras yang saat ini sebesar 594 ribu ton.  

Hal itu dilakukan Bulog jika Kementerian Pertanian (Kementan) tidak sanggup menyediakan beras 6 ribu  ton beras dalam negeri untuk diserap BUMN Pangan.

"Ini sudah ada keputusan Rakortas, dan keputusan Rakortas itu semua menteri yang terkait sudah memberikan keputusan. Bulog itu hanya melaksanakan dari perintah, penugasan," kata Budi Waseso di Gedung DPR Jakarta, Rabu, (23/11/2022).

Buwas menegaskan, dalam rakortas itu Bulog ditugaskan untuk mengamankan stok beras untuk kebutuhan program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) atau operasi pasar untuk intervensi harga, serta untuk kebutuhan kejadian luar biasa seperti penanganan bencana atau bantuan sosial.

Buwas menyebut keputusan dalam Rakortas mengamanatkan agar Bulog menyerap stok beras dalam negeri sebanyak 500 ribu ton yang disiapkan oleh Kementerian Pertanian, dan 500 ribu ton pengadaan dari luar negeri.

Namun pengadaan beras dari dalam negeri tidak bisa dilakukan karena tidak tersedianya beras untuk dibeli oleh Bulog. 

Saat ini Bulog baru mengamankan 500 ribu ton beras komersil dari luar negeri yang sewaktu-waktu bisa diimpor ke Indonesia.

Dalam kesempatan itu, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi memaparkan laporan dari Bulog yang tidak dapat menyerap beras sesuai dengan yang diinformasikan oleh Kementerian Pertanian karena tidak adanya pasokan di lapangan.

"Contoh laporan Pak Buwas, yang pertama PT Abadi Langgeng Gemilang Jember memiliki stok 7 ribu ton dari informasi kesiapan stok atau target sesuai data Kementerian Pertanian sebesar 100 ribu ton. Dari stok tersebut dibuatkan kontrak pengadaan 7 ribu ton untuk Bulog. Coba jelaskan sama saya, kalau masih ada stok 100 ribu ton pasti 100 ribu tonnya Pak Buwas ambil," kata Arief usai usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi IV DPR, Rabu (23/11/2022).

Selain itu juga terdapat ketidaksesuaian data yang dilaporkan oleh Kementerian Pertanian dengan fakta di lapangan. PT Pilar Menara Mas Malang dilaporkan oleh Bulog hanya memiliki stok 260 ton dari informasi yang disampaikan Kementerian Pertanian terdapat stok beras 20 ribu ton. Bulog tidak mengadakan kontrak pembelian beras tersebut.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Rizal Siregar
Editor: Winoto
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT