Banyak Warga Pandeglang Tinggal di Gubuk Reot, Aktivis Singgung Program Sepeda Listrik Rp38 Miliar

Kamis, 24 November 2022 15:47 WIB

Share
Nenek Simot warga Kecamatan Patia, Kabupaten Pandeglang tinggal di gubuk reot. (foto: ist)
Nenek Simot warga Kecamatan Patia, Kabupaten Pandeglang tinggal di gubuk reot. (foto: ist)

"Fakta ini menunjukkan kegagalan kepemimpinan. Dulu kategorinya sekedar masyarakat miskin terbanyak, kini malah menjadi miskin ekstrim," ujarnya.

Apalagi tambah Uday, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKN) Banten, yang menyebutkan jumlah penduduk miskin ekstrem berdasarkan Data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) yang dihimpun PK21, BPS maupun Kemensos.

Yang mana warga yang masuk kategori miskin ekstrem ini, kondisinya tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar, seperti makanan, air minum bersih, fasilitas sanitasi, kesehatan, tempat tinggal, pendidikan dan informasi.

"Angka kemiskinan ekstrem terbanyak di Provinsi Banten, secara presentase berada di Kabupaten Pandeglang. Dimana dari total jumlah penduduk Pandeglang pada 2020 yang mencapai 1.272.687 orang, hampir 50 persennya masuk dalam kategori miskin ekstrem individu atau sekitar 597.504 orang," bebernya.

Sementara, Camat Sukaresmi, Pandeglang, M Windu Darojat mengatakan, pihaknya telah memberikan bantuan sembako. Sedangkan untuk rumahnya kata dia, pihaknya telah melayangkan bantuan kepada dinas sosial.

"Untuk bantuan pemenuhan dasar sudah dikirim dari lumbung sosial, untuk rumah yang ambruk sudah kami usulkan bantuan dari BTT (Bantuan tidak terduga) melalui Dinas Sosial. Mudah-mudahan bantuan dari Dinsos bisa segera terealisasi," harapnya. (samsulfatoni)

Halaman
Editor: Cahyono
Contributor: Samsul Fatoni
Sumber: -
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar